Kaltimkita.com, BALIKPAPAN -Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) tengah merayakan Dies Natalisnya yang ke-69.
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Persatuan Alumni (PA) GMNI Balikpapan pun merayakannya dengan menggelar sarasehan dan buka puasa bersama yang diikuti anggota, kader dan alumni.
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia merupakan organisasi yang bertujuan untuk mendidik penerus bangsa, untuk membangun Indonesia yang damai, adil, sejahtera, dan Makmur.
Maka 69 Tahun GMNI hadir sebagai organisasi perjuangan yang turut mengambil bagian untuk membuka dan menambah wawasan intelektual mahasiswa dengan berazaskan Marhaenisme dan semangat Nasionalisme.
Dalam usianya yang ke-69 tahun sebagai organisasi perjuangan, tentu diharapkan mampu menjadi pelopor pergerakan dan siap menghadapi tantangan yang ada. Berawal dari Bung Karno melalui GMNI sudah seharusnya para kader terus mengobarkan api semangat perjuangan dan gagasan – gagasan besar.
Tepat pada tanggal 23 Maret 2023, GMNI kembali memperingati hari jadinya yang ke-69 Tahun. Dimana pada tahun ini GMNI mengangkat tema “Menjaga Toleransi Merawat NKRI”.
Dimana melalui tema tersebut pada kesempatan ini
dalam sambutannya Ketua DPC GMNI Bung Yohanu mengharapkan GMNI Balikpapan lebih kompak dalam hal perjuangan dan mengharapkan anggota dan kader aktif dan Alumni bisa saling mengenal untuk tetap menjaga silahturahmi.
“Dalam Dies Natalis ke-69 GMNI kita semua anggota dan kader aktif GMNI harus kompak dan solid, tentunya komunikasi dan silaturahmi harus kita jaga secara berkesinambung. Hak ini sesuai dengan temah Dies Natalis ke-69 GMNI “Menjaga Toleransi Merawat NKRI,” seru Bung Yohanis.
Dalam kesempatan tersebut Ketua DPC GMNI BALIKPAPAN Bung Yohanis mengajak seluruh kawan-kawan GMNI untuk terus mengawal persoalan-persoalan sosial yang terdapat di masyarakat.
Sementara itu Ketua DPC PA GMNI Balikpapan Bung Najib berkesempatan untuk mengisi sambutan. Dalam sambutan tersebut pria yang juga menjabat Anggota DPRD Balikpapan didampingi sekretarisnya Aryo Atmojo itu membahas tekait persoalan kebangsaan hari ini memiliki sisi kompleksitas antara lain persoalan ketahanan pangan di Kota Balikpapan.
“Hal ini perlu menjadi salah satu fokus kita sebagai GMNI, karena Balikpapan sebagai kota penyanggah ibu kota negara (IKN) maka perlu untuk dapat menuntaskan persoalan-persoalan sosial yang ada dan diharapkan untuk tetap menjaga toleransi antar agama, suku, ras dan lain sebagainya, terlebih kita sudah memasuki tahun politik. Mari bersama-sama bergandengan tangan jaga toleransi dan merawat NKRI,” tegas Muhammad Najib. (bie)
.jpg)
