Kaltimkita.com, KUTAI KARTANEGARA - Event Tenggarong International Folks Art Festival (TIFAF) direncanakan akan menjadi branding penyelenggaraan Organisation of Islamic Coorporation Cultural Activity (OICCA) tahun 2023.
Hal tersebut dipastikan oleh Kabid Imtaq Deputi I Kementerian Pariwisata RI, Yossy Ahmad Falah saat mengunjungi Kabupaten Kutai Kartanegara beberapa waktu lalu.
Merespon hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Slamet Hadiraharjo menyambuy baik agenda OICCA 2023 yang diselenggarakan di Kaltim. Pihaknya berkomitmen, Pemkab Kukar siap menjalin kolaborasi dengan kegiatan OICCA.
Sinergi dan kolaborasi tersebut dilakukan dengan mengintegrasikan TIFAF untuk memperkenalkan seni dan budaya daerah Kukar. Terlebih TIFAF merupakan agenda rutin tahunan Pemkab Kukar menampilkan kesenian lokal dari berbagai daerah di Indonesia dan Mancanegara.
“Jadi tanpa tamu luar negeri, TIFAF kami tetap jalankan, dan sudah kami anggarkan. Sudah ada jadwalnya tanggal 9-14 Juli, kami juga sudah berkoordinasi dengan CIOFF dan Kedubes,” ungkap Slamet.
Diketahui, Provinsi Kalimantan Timur ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan OICCA 2023. Ada tiga kabupaten/kota yang dipilih sebagai lokasi pagelaran perhelatan akbar ini, yaitu Kukar, Samarinda dan Balikpapan.
Kehadiran OICCA 2023 nanti akan membicarakan soal moderasi beragama, persoalan global, pengembangan budaya, dan kemungkinan kerja sama.
Event OICCA 2023 akan digelar pada Juli mendatang dengan diikuti sebanyak 56 delegasi negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Agenda OKI nantinya bakal diintegrasikan dengan gelaran Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF). Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran untuk tiket peserta dari Jakarta menuju Balikpapan, serta akomodasi delegasi selama acara berlangsung. “TIFAF akan menjadi branding OICCA 2023 ini,” kata Yossy.
Dijelaskan Yossy, terintegrasinya TIFAF dengan OICCA merupakan momentum untuk memperkenalkan seni budaya Kukar, Kaltim dan Indonesia kepada negara anggota OKI.
Dirinya berharap Pemkab Kukar dapat menonjolkan keberadaan daerahnya sebagai kerajaan tertua di Nusantara.
“Maka kami harap ada audiensi dengan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan ada kegiatan di Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin Tenggarong yang merupakan masjid bersejarah,” tutupnya. (Ian)