Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Cita rasa khas pengusaha home mad kembali mencuri perhatian lewat inovasi kuliner dari Pangesthi’s, salah satu UMKM binaan Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan.
Ya, usaha yang digawangi oleh Rivi Nursyepha ini menghadirkan tiga produk olahan kepiting yang kini menjadi favorit banyak kalangan, yakni Sambal B’Palit, Soewir Kepiting, dan Cakep (Capit Kepiting). Tiga produk ini hadir dengan kemasan menarik dan warna menggoda, identik dengan cita rasa pedas khas Nusantara.
“Untuk sambal, kami punya beberapa varian. Ada sambal kepiting, sambal baby cumi, sambal matah khas Bali, sambal tuna, sambal hijau udang papai, dan sambal bawang. Tapi yang paling banyak diminati tetap sambal kepiting dan sambal baby cumi,” jelas Rivi saat ditemui di kediamannya, RT 21 Kelurahan Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah, Minggu (26/10/2025).
Rivi menyebutkan, semua varian sambal dijual dengan harga Rp30 ribu. Ia juga menegaskan bahwa produknya telah dilengkapi dengan label peringatan bagi konsumen yang memiliki alergi terhadap seafood. “Sudah ada notifikasi di kemasan. Jadi yang punya alergi kepiting sebaiknya menghindari,” ujarnya.
Selain sambal, produk Soewir Kepiting juga tak kalah menarik. Ide pembuatan produk ini berawal dari kreativitas Rivi yang terinspirasi dari kentang mustofa.
“Kalau kentang mustofa biasanya dicampur ikan teri dan kacang. Saya coba modifikasi dengan abon kepiting. Waktu itu ikut lomba olahan kepiting di Bank Indonesia, dan hasilnya dapat respon bagus,” kisahnya.
Nama Soewir sendiri ia pilih dengan ejaan lama agar terlihat unik dan khas. Produk ini memiliki tiga varian rasa, yakni original, pedas, dan nori pedas (rumput laut). “Tagline-nya juga saya ambil dari konsumen saya sendiri. Dia bilang, setiap makan Soewir ini seperti ‘menaburkan kebahagiaan’. Jadi saya pakai itu sebagai tagline,” tutur Rivi sambil tersenyum.
Untuk penyajian, Soewir Kepiting bisa dinikmati dengan nasi hangat, ketan, atau bahkan langsung dicemil. “Ada pelanggan yang bilang, enak banget dimakan tanpa nasi. Tapi kalau pakai nasi anget, itu lebih nikmat,” tambahnya.
Produk ketiga, Cakep atau Capit Kepiting, menjadi menu premium yang banyak dijadikan oleh-oleh khas Balikpapan. Produk ini berbentuk olahan basah dengan daya tahan maksimal 24 jam. “Karena sifatnya basah, saya selalu ingatkan pembeli untuk langsung dikonsumsi atau disimpan dengan benar,” katanya.
Cakep dibuat dari capit-capit kepiting yang biasanya terbuang setelah proses pengolahan kepiting soka. Capit tersebut kemudian direbus, dibersihkan, dan diolah kembali menjadi hidangan lezat dengan berbagai varian rasa seperti saus padang, asam manis, lada hitam, rica-rica, dan bawang putih goreng.
“Satu thinwall seharga Rp65 ribu.Tapi konsumen tidak perlu khawatir, karena semua capitnya pasti berdaging,” tegas Rivi.
Dengan inovasi dan ketelatenannya, Pangesthi’s kini semakin dikenal sebagai pelopor olahan kepiting khas Balikpapan. Produk-produk Rivi tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memperkenalkan kekayaan kuliner pesisir kepada masyarakat luas. “Yang penting bagi saya bukan hanya jualan, tapi juga membawa nama Balikpapan lewat cita rasa khasnya,” tutup Rivi penuh semangat. (lex)


