Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, tiba di Kota Balikpapan pada Jumat (5/8/2022). Hal ini dilakukan dalam rangka meninjau pelaksanaan Latihan Bersama (Latma) Super Garuda Shield ke 16 tahun 2022 Matra Darat antara TNI dan US Army.
Meski diguyur hujan deras, Panglima TNI didampingi istri Diah Erwiany Andika Perkasa berserta jajaran mabes TNI Kota Balikpapan, memantau langsung kedua kompi antara TNI dan US Army, di Yonif Raider 600 Modang Kodam VI Mulawarman di Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur.
Untuk diketahui, Latma Garuda Shield Tahun ini dilaksanakan 1-14 Agustus 2022. Diselenggarakan di empat wilayah yakni, Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklatad Baturaja, Dabo Singkep Kepulauan Riau, Daerah Latihan Kodam VI/Mulawarman Amborawang dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang.
Khusus di wilayah Kodam VI/Mulawarman, Latma Super Garuda Shield diselenggarakan di Puslatpur Kodam VI/Mulawarman Amborawang, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
"Saya baru saja meninjau Kompi yang melakukan Latihan Bersama (Latma) di Amborawang ini," ujar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kepada media, Jumat (5/8/2022).
Dijelaskannya, Latma juga seperti tahun lalu, dimana melibatkan kekuatan satu kompi dari TNI dan US Army, hanya saja dilakukan oleh batalyon yang berbeda.
"Pelakunya berbeda, dimana lalu Kompi kita dari Batalyon sini (Yonif 600), tapi kali ini dari Batalyon Yonif 623 Banjarmasin. Sedangkan untuk US Army, tahun lalu batalyon 121, tapi sekarang batalyon 235 Brigader tiga divisi ke 25 Hawai," jelas Jenderal Andika.
Kendati begitu, Jenderal Andika beraspresiasi, sebab baru empat hari menggelar Latma, kedua pihak kompi terlihat tampak mulai menyatu. Masih ada sembilan hari ke depan, sehingga ia yakin pada hari terakhir, tujuan utama membuat interaksi networking dari kedua kompi akan semakin dekat.
"Padahal baru beberapa hari melaksanakan Latma, dan kami masih memiliki sembilan hari kedepannya. Dan saya yakin tujuan utama kami membuat interaksi networking bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.
Kemudian, Jenderal Andika menerangkan, Latma kali ini dimulai dengan kelas teori selama empat hari dan dilanjutkan meperkenalkan MILES milik US Army dihari ke lima, Jumat (5/8/2022).
"Ini adalah alat mereka (US Army), terdapat sensor-sensor yang terhubung dengan senjata peluru hampa, dan keduanya terkonek ke sistem komputer, sehingga menjadikan latihan menjadi realistis. Ketika ada yang terkena tembakan, maka akan ada tanda bunyi/lampu bahwa target kena, dan kenanya pun bersifat spesifik, bisa di dada, tangan, ataupun perut," urainya.
"Jadi walau menggunakan peluru hampa, tapi tetap tidak boleh main-main. Kalau sembunyi tidak baik pasti kena," tambahnya.
Juga termasuk Drone black hornet, lanjutnya, kelengkapan pleton yang ditunjukkan Rider US Army, Jenderal Andika mengklaim bahwa TNI juga mempunyai sejenis tersebut.
"Tapi drone itu baru akan tiba di tanah air kita, proses pengadaan nya sudah jauh hari dimulai sejak awal tahun lalu," akunya.
Ditambahkannya, selain interaksi sekaligus interoperabilitas, saling memperkenalkan teknologi juga dilakukan, sehingga kedua belah pihak bisa belajar satu sama lain guna dapat menambah wawasan baru.
Demikian juga dengan ilmu, Latma juga saling meperkenalkan taktik serangan, karena berbeda tempat beda tantangan, sehingga setiap latihan selalu ada pelajaran baru yang diraih.
"Jadi kami satu sama lain itu bersama-sama mempelajari hal baru, bahkan untuk anggota kita sendiri pun karena mereka ada di Banjarmasin dan nanti akan berlatih di Amborawang, pasti juga akan banyak hal baru yang dipetik," pungkasnya. (lex)