KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Cabor Cricket memang tetap menjadi cabor unggulan bagi Kota Minyak. Terlebih di Porprov 2018 lalu di Kutai Timur lalu sukses meraih juara umum. Tak hanya itu, di tingkat nasional para atlet Kota Minyak juga kerap tampil.
Teranyar saat lima atlet dan satu pelatih Kota Minyak memperkuat Kaltim di Kejuaraan Kartini Cup di Bali, 4-13 April di Lapangan Cricket, Udayana, Jimbaran, Bali. Di even ini, kelima atletnya yakni Adhe Marselina, Ni Putu Andriani, Hatifah, Sri Wahyuni, dan Anngraini Waisman serta pelatih yakni M Haris tak mampu memberikan hasil terbaik.
Ketua Pengcab Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Balikpapan Bun Yamin mengaku secara tim memang sangat diluar harapan. Permainan para atlet kurang berkembang. Tentunya evaluasi mendalam perlu dilakukan. Terutama bagi atlet Kota Minyak.
Ketua Pengcab PCI Balikpapan Bun Yamin bersama Sekretaris Umum Yudho Prasetyo.
"Masih butuh latihan ekstra lagi. Khusus Kaltim, tentu kewenangan Pengprov PCI Kaltim untuk meninjau lebih mendalam kalau mau medali PON di Kaltim di kategori putri,“ jelas Bun Yamin.
Ya selama ini, Kota Minyak memang masih menginstruksikan para atlet latihan sejak pandemi Covid-19 melanda. Meski belum ada even yang bisa diikuti dan terselenggara.
Selama Ramadan, latihan ringan dan strategi serta kekompakan tim dilakukan. ”Latihan tetap meski belum ada agenda apa-apa bisa dilaksanakan tahun ini. Setidaknya, para atlet tetap menjaga sentuhan bermainnya,“ ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Umum Yudho Prasetyo. Menurutnya latihan harus terus dilakukan, sehingga saat kalender kejuaraan ada, para atlet sudah siap. ”Atlet tetap jaga kondisi sembari menunggu informasi prakualifikasi Porprov,“ tambah Yudho. (and)