Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Hujan deras yang sering mengguyur kota Balikpapan belakangan ini bahkan menyebabkan banjir, rupanya tidak berpengaruh dengan tanaman para petani yang ada di kota Beriman.
Ya, hal itu dipastikan oleh Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, Heria Prisni yang menyampaikan, bahwa hingga kini pihaknya belum menerima adanya informasi petani yang gagal panen, pasca banjir beberapa titik di kota Balikpapan.
"Memang ada beberapa titik-titik banjir di lahan para petani, namun kemarin cepat surutnya, sehingga tidak ada masalah dan yang terlalu mengganggu," ujarnya kepada media, Selasa (30/8/2022).
"Tidak ada kendala karena genangan air cepat surutnya. Bahkan yang kita khawatirkan sawah kita yang ada di teritip, disana memang banjir, akan tetapi cepat surutnya sehingga masih aman," tambahnya.
Heria menjelaskan, faktor penyebab gagal panen akibat banjir itu disebabkan jika tanaman petani itu terendam banjir karena durasi lama, kemudian saat pembuahan tanaman tersebut diguyur hujan yang lebat.
"Tapi kalau hujan sekali-sekali itu tidak masalah. Dan syukurnya tanaman-tanaman petani juga tidak ada yang roboh dikarenakan angin kencang," ulasnya.
Kendati begitu, seringnya hujan juga akan membuat biaya produksi petani bertambah, seperti halnya sayuran bayam dan sebagainya, lantara hujan, para petani harus menyiram kembali tanaman tersebut.
"Karena kalau hujan lebat pasir-pasir akan menempel pada daun-daunnya. Kalau tidak disiram itu akan menyebabkan tanaman menjadi busuk, sehingga kerja petani jadi bertambah," tutupnya. (lex)