Kaltimkita.com, BALIKPAPAN-PT Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) IV Kalimantan siapkan Rp3,8 triliun untuk menghadapi peningkatan transaksi gadai dalam rangka pemenuhan kebutuhan tahun ajaran baru masuk sekolah tahun 2023.
Ya, momentum tahun ajaran baru masuk sekolah menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan transaksi gadai setiap tahunnya.
Momentum lainnya yakni menjelang Ramadan dan pasca Lebaran.
Peningkatan itu didorong tingginya kebutuhan uang kartal untuk berbelanja berbagai keperluan.
Menjelang Ramadan misalnya, banyak pelaku usaha yang membutuhkan tambahan modal untuk menambah barang dagangan guna menyambut Ramadan dan Lebaran.
Pun begitu dengan momentum tahun ajaran baru masuk sekolah, banyak masyarakat membutuhkan biaya masuk sekolah dan berbelanja perlengkapan sekolah.
Sedangkan peningkatan transaksi gadai pasca Lebaran, didominasi masyarakat yang membutuhkan dana setelah menghabiskan banyak biaya untuk kebutuhan Lebaran.
"Jadi sudah menjadi tradisi tahunan menjelang Ramadan transaksi gadai meningkatkan biasanya oleh pelaku usaha yang membutuhkan tambahan modal untuk persiapan Ramadan dan Lebaran.
Kemudian menjelang Lebaran transaksi gadai turun karena banyaknya nasabah yang menebus barang gadainya seiring adanya THR (Tunjangan Hari Raya, Red). Peningkatan kembali terjadi pasca Lebaran, barang yang ditebus menjelang Lebaran digadai kembal," terang Manager Humas dan Protokoler Pegadaian Kanwil IV Balikpapan Arif Rachman dijumpai di ruang kerjanya, Jalan Jenderal Sudirman Stalkuda Balikpapan, Jumat (5/5/2023).
Namun dia memastikan, penurunan transaksi gadai menjelang Lebaran tahun ini, tidak terlalu dalam dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dia menduga, banyaknya masyarakat yang memilih memanfaatkan THR untuk digunakan pulang ke kampung halaman yang membuat volume tebusan barang gadai jelang Lebaran tidak terlalu tinggi.
Bahkan tak sedikit yang memilih melakukan transaksi gadai menjelang hari raya dan menambah nilai transaksi gadainya.
Apalagi pandemi Covid-19 sudah berlalu sehingga masyarakat kembali leluasa melakukan aktivitas di luar termasuk mudik Lebaran.
Lebih dari itu, kenaikan harga emas turut memberi andil yang siginifikan. Sehingga tak sedikit yang memanfaatkan kenaikan harga emas dengan melakukan gadai emas.
Itu juga yang menyebabkan transaksi gadai selama Ramadan tahun ini lebih tinggi dibanding Ramadan tahun 2022.
Disebutkan, total pinjaman yang disalurkan atau outstanding loan (OSL) yang disalurkan melalui produk gadai periode April tahun 2023 mencapai Rp3,6 triliun di Kalimantan.
Sedangkan periode yang sama tahun lalu, yakni April 2022, OSL produk gadainya hanya Rp3,3 triliun di Kalimantan.
Selanjutnya, pasca Lebaran tahun lalu yakni Mei 2022, total OSL gadai mencapai Rp3,4 triliun. Pasc Lebaran tahun ini, yakni Mei 2023, hingga 4 Mei 2023 total pinjaman yang disalurkan sudah mencapai Rp3,7 triliun.
Area Pontianak menduduki urutan tertinggi penyaluran pinjaman gadai selama periode pasca Lebaran. Disusul Area Samarinda, Tarakan dan Balikpapan.
"Jadi sejak Desember 2022, terjadi peningkatan transaksi gadai seiring membaiknya perekonomian. Sehingga sekalipun menjelang Lebaran terjadi penurunan, realisasi penyaluran pinjaman tahun ini masih lebih tinggi. Dan rebond-nya juga, tahun ini jauh lebih cepat," imbuhnya.
Khusus momentum tahun ajaran baru, dia memperkirakan transaksi gadai tumbuh 4 persen dari realisasi sebelumnya. Atau sekitar Rp3,8 triliun di Kalimantan hingga akhir Mei 2023.
Terlebih ada program promosi yang digelar dalam rangka memberi keuntungan bagi nasabah.
Bertajuk Gempita Ramadan dan Lebaran (Gempar). Berupa diskon untuk berbagai produk Pegadaian. Berlaku hingga 31 Mei 2023.
Penawaran yang dimaksud meliputi cashback 2 persen untuk gadai emas angsuran dan diskon sewa modal sebesar 50 persen untuk nasabah baru produk gadai serta diskon 60 persen untuk nasabah eksisting.
Reli transaksi gadai dipastikan semakin kencang seiring momentum tahun ajaran masuk sekolah sudah tiba yakni Juni 2023. (*/bie)