Kaltimkita.com, PENAJAM - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Tohar melepas secara resmi kontingen lomba tingkat regu Pramuka Penggalang IV Kalimantan Timur (Kaltim) Tahun 2023 di Kota Balikpapan, Rabu, (10/5/2023) di Kantor bupati PPU.
Dalam sambutannya disela-sela pelepasan ini Tohar mengatakan bawa peserta Pramuka Penggalang lomba tingkat provinsi ini paling tidak akan bertemu dengan regu pramuka dari sepuluh kabupaten/kota se Kaltim. Untuk itu dia meminta untuk menampilkan yang terbaik, gunakan momentum ini untuk mengasah kecakapan dan keterampilan sehingga pada tingkatan penggalang ini mampu memperoleh prestasi yang diharapkan.
“Jaga kesehatan, jaga kekompakan juga jaga kesantunan. Perluas pertemanan sehingga akan menambah kenyamanan saudara dalam lomba ini. Kemudian tentu pergaulan kita akan lebih luas karena pramuka sesungguhnya tidak dibatasi oleh wilayah administrasi saja,” pesan Tohar.
Lebih jauh kata Tohar bahwa terkait kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini adalah pertama agar jiwa pramuka memang melekat dalam hati sanubari dan alam fikiran, maka setelah atribut yang menempel pada diri masing-masing dalam hal ini atribut pramuka satu hal di tekankan agar pelajari sejarah kepanduan, baik itu kepanduan tingkat dunia maupun kepanduan secara nasional.
Dikatakan Tohar, karena sejarah kepanduan itu dimulai bagaimana survei dalam menilai kehidupan dengan segala keterbatasan. Sehingga kepanduan dilahirkan dalam kondisi situasi yang tidak nyaman.
“Buka sejarah bapak pramuka dunia. Belau adalah letnan jendral seorang militer inggris yang malang-melintang bertugas didaratan afrika, amirika, afganistan dan lain sebagainya. Kalau adik-adik itu sempat membuka sejarah itu yakinkan tidak akan mendapatkan situasi dan kondisi yang tidak nyaman dari perjalanan yang bersangkutan sehingga beliau menuliskan bagaimana dia dalam cerita itu,” bebernya.
Dalam bukunya dia menuliskan survive ditengah hutan, kemudian bagaimana dia menjelajah hutan dengan tidak tersesat, bagaimana menopang kehidupannya dengan mempelajari alam, air apa dan seperti apa yang bisa diminum, tumbuhan apa yang bisa dimakan dan sebagainya.
Oleh karena itu buku yang bersangkutan banyak dipelajari orang kemudian dengan berbagai tahaban penelitian buku tersebut mengandung kebenaran yang kemudian pada akhirnya singkat cerita terbentuklah panduan itu.
Kemudian lanjut Tohar menjelaskan, untuk di Indonesia sejarah ini banyak diilhami oleh penjajah yang pada saat itu tidak nyaman penjajah menggunakan istilah belanda. Oleh karena itu Abu Salim pada saat itu mengubah nama bahasa belanda tersebut menjadi bahasa kepanduan.
“Nah andaikan sejarah ini kita paham betul, maka akan menginsfirasi kita bagaimana kepramukaan, kepanduan yang ada di Indonesia saat ini dan bagaimana perjalanannya. Ini hanya untuk menguatkan bahwa kita pada trek masih searah dan sejalan serta tetap linier terkait pembentukan pramuka atau kepanduan yang ada,” bebernya.
“Oleh karena itu sepirit terbentuknya pramuka itu juga mudah-mudahan menjadi sprit kita hingga saat ini. Atau dengan kata lain referensi pengalaman ini mudah-mudahan menginfirasi cara berfikir dan bertindak kita sebagai pramuka sejati,” tutupnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi Pembina Pramuka, Abdul Rauf yang ikut mendampingi kontingen ini mengatakan peserta asal PPU sebanyak 16 orang terdiri dari putra 8 orang dari SMPN 3 Waru dan putri 8 orang dari SMP swasta Darmahusada Donghoa, Penajam.
“Kedua sekolah ini mewakili PPU dalam kegiatan Pramuka Penggalang IV Kalimantan Timur (Kaltim) Tahun 2023 di Kota Balikpapan,” kata Abdul Rauf .
Dia mengatakan bahwa kegiatan lomba akan dilaksanakan mulai 11-15Mei 2023 di Bumi Perkemahan Waduk Manggar Balikpapan. Kemudian pada lomba tingkat IV ini ada beberapa kategori lomba diantaranya pada bidang ibadah, ketrampilan kepramukaan bidang olahraga dan bidang tekhnologi.
Ada juga satu cabang yang sangat menarik karena peserta dituntut kemampuannya untuk mendisain sebuah robotik dengan menggunakan aplikasi yang sudah ditentukan oleh panitia. Kemudian juga ada lomba membuat suatu bangunan darurat, panjat dididing, memanah, lomba tradisional menyumpit dan sebagainya.
“Alhamdulilah setelah melakukan persiapan selama tiga bulan terakhir segala materi yang akan diperlombakan sudah maksimal semua tinggal menunggu adik-adik kita mengikuti pelombaan ditingkat IV ini. Mudah-mudahan prestasi yang membanggakan dapat diwujudkan dalam ajang ini,” harapnya. (adv)