Tulis & Tekan Enter
images

Pemberdayaan Masyarakat IKN dan Kota Penyangga

Oleh : Dr Isradi Zainal

Rektor Uniba, Sekjen Forum Rektor PII, Direktur Indeks Survey Indonesia (Insurin)

Masyarakat Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai diberdayakan dengan cara memberi pelatihan yang akan dimulai 4 Juli 2022. Ada sejumlah tujuan dari pemberdayaan masyarakat IKN ini diantaranya meningkatkan profesionalisme dan SDM masyarakat lokal IKN sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), memberikan pengakuan kompetensi yang dimiliki oleh SDM yang ada di wilayah IKN melalui uji kompetensi dan sertifikasi, membangun jejaring kerja untuk warga IKN, dan meningkatkan layanan pendidikan menuju kemandirian, dan lain-lain.

Pemberdayaan masyarakat OIKN dimotori oleh bidang pertanahan dan pemberdayaan sosial yang dibantu oleh tim ahli tim transisi OIKN dengan melakukan sejumlah upaya untuk membantu memfasilitasi dampak pembangunan IKN terkhusus pada periode awal pembangunan di tahun 2022-2024.

Pada tanggal 1 Juni 2022, bidang pemberdayaan IKN mewakili tim transisi OIKN telah melakukan pertemuan dengan warga lokal, mastarakat adat, instansi terkait, Rektor Perguruan tinggi, kementerian PUPR, Kementerian ATR/BPN, Kementerian lingkunagn hidup, kementerian ketenagakerjaan dan lain-lain untuk membantu menyelesaikan masalah pertanahan dan menyusun rencana pembalerdayaan warga lokal di kawasan IKN.

Hasil yang dicapai adalah adanya kesepakatan untuk meyelesaikan masalah pertanahan sesuai dengan aturan yang berlaku dan tanpa mengorbankan warga masyarakat yang terdampak.

Hal lain yang dicapai adalah rencana pemetaan kebutuhan warga dibidang pemberdayaan sesuai kebutuhan yang dikoordinir oleh unmul dengan dibantu Uniba.

Pada tanggal 22 Juni 2022 acara dilanjutkan dengan mengundang secara lebih luas termasuk sejumlah organisasi yang siap membantubdalam pemberdayaan warga.Hasil yang diperoleh adalah telah tersusunnya rencana pelatihan yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2022 dan akan di buka oleh wakil kepala OIKN Ir.Dhony Rahajoe dan akan disaksikan oleh Gubernur,Bupati PPU, sejumllah pimpinan Perguruan tinggi,tim transisi OIKN dan pihak terkait.

Output dari pelatihan atau pemberdayaan ini diharapkan untuk menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan mampu bersaing di era pembangunan IKN dan siap menghadapi pasar kerja, SDM yang kompeten dengan keahlian yang diakui, dan menghasilkan SDM yang mampu manghadapi dunia kerja dan mandiri.

Dari pengamatan penulis, pejabat lokal yang aktif hanyalah camat Sepaku dan Sekretarisnya. Padahal lingkup IKN ini termasuk sejumlah kecamatan yang masuk dalam wilayah Kutai Kertanegara. Diperlukan keaktifan dari sejumlah kecamatan yang wilayahnya masuk dalam kawasan IKN. Sinergy antara tim transisi OIKN dengan pemerintah setempat, pemprof Kaltim, Perguruan tinggi, BLK, Balai K3, Asosiasi profesi diperlukan dalam mempersiapkan SDM dan memberdayakan masayarakat IKN.

Bahkan perlu disusun langkah terstruktur dan terintegrasi dengan penyanggan dan mitra kota dan kabupaten yang ada disekitar Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam kaitan dengan peningkatan SDM dan pemberdayaan masyarakat IKN dan sekitarnya, diperlukan juga pelatihan atau oembinaan terkait budaya yang diharapkan menjadi budaya masyarakaat IKN.

Kalau Jepang melakukan pembinaan budaya Bushido sebagai pegangan dalam beraktifitas, maka masyarakat IKN bisa diberdayakan atau dibina menjadi warga yang berbudaya Pancasila. Budaya Pancasila dalam konteks ini adalah dengan membina warga IKN dan sekitarnya menjadi warga yang beriman, humanis, bersatu, demokratis dan adil.

Konsep budaya ini dapat menjadi rujukan untuk menjadikan IKN sebagai Kota yang beriman, humanis, bersatu, demokratis dan adil dalam tatanan kota yang smart, green, forest,blue, sustainable, dll.

Harus dicamkan bahwa Pembangunan infrastruktur harus diselaraskan dengan pembangunan SDM yang cerdas, unggul, beriman dan berbudaya. (*)


TAG

Tinggalkan Komentar