Tulis & Tekan Enter
images

Sosialisasi TBBR Tampilkan Kekayaan Budaya Dayak Benuaq

Kaltimkita, KUBAR - Inibalikpapan.com - Ormas Tariu Borneo Bangkule Rajank (TBBR) DPW Kalimantan Timur yang di nahkodai oleh Ketuanya Ulung Taurus ikut menjaga dan melestarikan adat istiadat.

Tradisi serta kearifan lokal yang ada di tengah-tengah masyarakat yang diwujudkan dengan tetap melestarikan  

Kekayaan budaya dayak benuaq dengan menggelar kegiatan tari Rijoq, Gantar, Belinat, Ulap Doyo. Tarian ini disajikan utuh menggambarkan kehidupan yang selaras dengan alam.

Kegiatan dilaksanakan di Lamin Adat Mancong kampung Mancong, Kecamatan Kutai Barat.

 

Pimpinan Pasukan Merah setanah Dayak Pengalangok Jilah mengatakan 

pesona adat istiadat Benuaq Untuk untuk memperkenalkan budaya Benuaq dan memperkaya khazanah ragam kebudayaan di Indonesia.

Jilah mengatakan Adat budaya sangat penting dan perlu dilestarikan sebab adat budaya menjadi dasar terbentuknya sebuah bangsa.

“Adat budaya adalah cerminan kita, adat budaya adalah identitas kita sebagai suku. Bangsa ini tidak ada kalau tidak ada suku, Suku itu tidak ada kalau tidak ada adat budayanya. Makanya kita dikenal dari kearifan lokal ada nusantara. Negara dibentuk karena ada suku-sukunya, suku-suku dibentuk karena adat,” jelas Pimpinan Pasukan Merah setanah Dayak Pengalangok Jilah, yang menghadiri langsung pesona budaya Benuaq sekaligus Sosialisasi Ormas Pasukan Merah TBBR selama 3 hari 1-3 Juli 2022.

Sosialisasi dikemas dengan sajian kesenian adat dan budaya Dayak serta ritual khusus terhadap anggota pasukan merah. Kegiatan dihadiri Pemimpin tertinggi TBBR Pangalangok Jilah, Pimpinan Petinggi Pasukan Merah TBBR se-Tanah Dayak Borneo, Kepala BKAD Sahadi S.Hut mewakili Bupati beserta rombongan, Kapolsek Jepang IPTU Sainal Arifin, dari Koramil Jepang, Tokoh masyarakat dan tokoh adat. 

Kepala BKAD Kubar mewakili Bupati Kutai Barat FX Yapan membuka secara resmi acara Sosialisasi Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajangk (TBBR) dan Seni Budaya Adat.

 Bupati menyambut baik atas terselenggaranya acara Sosialisasi Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajangk dan Seni Budaya Adat yang sudah mendukung kelestarian adat budaya Dayak.

“Semoga dengan terselenggaranya acara ini agar menjadi informasi tentang hadirnya organisasi masyarakat Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajangk (TBBR) di kabupaten Kutai Barat sejak April 2022 sudah mendukung kelestarian seni adat Dayak di masa sekarang dan yang akan datang,” kata Bupati FX. Yapan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sahadi S.Hut di Lamin Adat Mancong kampung Mancong, Kecamatan Kutai Barat. Jumat ( 1/7/22).

Lebih lanjut Yapan berpesan dan berharap dengan adanya organisasi TBBR ini agar ikut menjaga dan melestarikan adat dan budaya adat Dayak di kabupaten Kutai Barat.

Termasuk menjaga kerukunan antar etnis dan suku di Tanaa Purai Ngeriman.

Untuk itu bupati Kutai Barat dua periode itu mengajak seluruh lapisan masyarakat termasuk TBBR untuk ikut serta membantu pemerintah dalam membangun Kubar dengan menciptakan kualitas sumber daya manusianya.

 “Tentunya melalui peran serta masing-masing dengan demikian menciptakan Kutai barat semakin adil, mandiri dan sejahtera berlandaskan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia bisa terwujud,” tandasnya. 

"Kita masyarakat Dayak terus bersemangat di wilayah kita. Mari kita selalu menjaga hubungan di tengah-tengah kemajemukan dan pertahankan adat budaya kita.

Terlebih terkait dengan pemindahan ibukota negara kita, persiapkan diri sesuai dengan bidang kita masing-masing.” lanjut Yapan.

Kepada unsur pemerintahan, organisasi masyarakat dan seluruh warga diharapkan dapat meningkatkan sinergitas untuk memajukan seni dan budaya yang merupakan jati diri identitas suku Dayak.

“Mari kita dukung kemajuan wisata alam dan wisata budaya mulai wilayah kampung Mancong kecamatan Jempang hingga ke 15 kecamatan lainnya yang berada di Wilayah kabupaten Kutai Barat. Kita percaya dengan bersatu padu kita akan meraih kejayaan dan kesuksesan untuk program pembangunan saat ini hingga masa yang akan datang," katanya. 

Apalagi Kaltim pemerintah mendukung pengembangan dan pelestarian adat budaya kedepan yaitu hadirnya Ibukota Negara Nusantara di Kalimantan Timur.

“Persiapan IKN salah satunya, karena kita melihat IKN ini masyarakat akan datang dari berbagai macam latar belakang akan masuk ke IKN ini. Ya tentu akan terjadi interaksi antara masyarakat lokal dan masyarakat yang datang dari luar daerah.” pungkas Sahadi. (bie)


TAG

Tinggalkan Komentar