KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Ketua Penasehat Tim Transisi IKN Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro bersama Anggota Penasehat IKN Dr. Andrinof Chaniago berkunjung ke Titik Nol IKN, Sabtu (4/6/2022) tadi pagi. Kedua mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas ini didampingi oleh Dr Isradi Zainal dan Manajemen Telkomsel serta BRI Kota Balikpapan.
Dalam kunjungan ke titik nol, kedua Penasehat IKN tersebut diminta oleh Rektor Uniba Dr Isradi Zainal untuk menceritakan kiprah masing-masing saat menjabat menteri PPN/Kepala Bappenas.
Seperti diketahui kementerian PPN/Kepala Bappenas merupakan kementerian yang melakukan kajian dan mengkoordinir pemindahan IKN ke Sepaku Kalimantan timur.
Bagi Prof Bambang Brodjonegoro mengatakan dipilihnya wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara tentu dengan pemikiran prinsip efektifitas dan efisiensi dalam proses pembangunan. Disisi lain, ingin melihat kota ini sebagai kota yang bisa tumbuh tak hanya jadi pusat pemerintahan tapi juga menjadi kota dengan sumber daya ekonomi luas.
”Maka diputuskan wilayah ini sebagai lokasi dari IKN, yang diharapkan nantinya akan menciptakan suatu sistem perkotaan, dimana Balikpapan dan Samarina menjadi satu kesatuan wilayah metropolitan dan menjadi sumber pertumbuhan baru indonesia. Dipilihnya PPU dan Kukar, juga mengurangi ketimpangan pembangunan antara jawa dan luar jawa,“ jelas Prof Bambang Brodjonegoro.
Berada di titik nol, tentunya berharap IKN ini menjadi suatu simbol negara dan keterpihakan pemerintah pusat terhadap daerah. “Ini bukan sekadar perpindahan kantor dari Jakarta ke Kaltim, IKN ini adalah perwujudan upaya yang sangt tidak mudah untuk menciptakan pemerataan pembangunan antara jawa dan luar jawa,” ujarnya.
Ia berterima kasih atas dukungann semua kalangan termasuk akademisi dan juga dari kalangan pemerintah, tokoh masyarakat serta seluruh lapisan masyarakat yang mendukung. “Semoga hadirnya IKN ini terus menjadi sumber inspirasi dari NKRI,“ harapnya.
Pun Dr. Andrinof Chaniago mengatakan perpindahan IKN ini merupakan tekad semua bangsa Indonesia jadi lebih baik. Wacana perpindahan IKN, muncul sejak 2005 lalu. Setiap tahun muncul di siaran televisi jika ada peristiwa tertentu. Dari itulah, wacana tersebut direspon pemerintah dengan melakukan kajian bertahap.
Kajian awal yang mencari jawaban kemana harus berpindah dan direkomendasikan ke kalimantan, tepatnya Sepaku, Penajam Paser Utara. ”Ini menjadi semangat kita semua, memberikan harapan optimis agar IKN tetap bisa diwujudkan,“ ujarnya.
Sementara Dr Isradi Zainal mengapresiasi kedua tokoh nasional ini yang telah menjadi pelopor dan menggagas adanya IKN. ”Pemindahan IKN ini tentu untuk keadilan ekonomi, keadilan pembangunan dan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi baru,“ harap Dr Isradi Zainal. (and)