Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Berpindahnya Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Provinsi Kalimantan Timur adalah menjadi harapan baru bagi masyarakat Kaltim khususnya Balikpapan sebagai Kota penyangga.
Ya, hal itu diungkapkan oleh Kepala Pengelola Pasar Karya Manggar Baru Kota Balikpapan, Abdul Rahmad Azis, Jumat (24/2/2023). Menurutnya, IKN merupakan suatu berkah bagi Kaltim khususnya Balikpapan. Dan Presiden Republik Indonesia sudah menentukan pilihan yang tepat dengan membangun IKN di Kaltim.
Dengan begitu, maka pihaknya selaku pengelola Pasar Karya Manggar Baru dengan seluruh pedagang berjumlah sekitar 336 pintu atau hampir 700 kepala yang berada di Balikpapan sebagi kota penyangga IKN, sejatinya mendukung dengan antusias atas segala yang akan diinginkan untuk kedepannya. Pun begitu, kelompoknya siap atau tidak siap harus dapat bersaing dalam hal pengadaan sandang dan pangan.
"Pasar Karya Manggar Balikpapan Timur siap untuk mensuplai apa yang menjadi kebutuhan masyarakat yang nantinya akan mengisi Ibu Kota Negara, dan dari daerah-daerah lain yang akan datang ke Balikpapan," kata Kepala Pengelola Pasar Karya Manggar Baru Kota Balikpapan, Abdul Rahmad Azis.
Kendati begitu, Pasar Karya Manggar Baru beserta dengan seluruh pedagang-pedagang yang ada didalamnya juga akan berbenah diri, kata Abdul, serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) nya.
Ketika nantinya sudah banyak masyarakat yang menempati IKN, maka mau tidak mau seluruh warga yang berada di Ibu Kota baru tersebut diyakini juga akan berkunjung atau keluar dari wilayah IKN untuk mencari kebutuhan sandang pangan ke wilayah-wilayah Balikpapan yang sebagai penopang atau penyangga IKN.
"Umumnya ke Balikpapan Timur dan tepatnya di daerah Pasar Manggar Baru yang berdekatan dengan pelelangan ikan, di mana nanti ikan-ikan ini yang akan disuplai ke Ibu Kota Negara. Juga sayur-sayurnya yang ada di Balikpapan Timur yang dimasukkan ke Pasar Manggar seperti halnya yang didatangan dari Kelurahan Manggar, Lamaru dan Teritip," urainya.
Tantangan dengan adanya IKN harus dihadapi dengan seksama, karena ini merupakan suatu produk Pemerintah Pusat untuk daerah. Di mana kelak terjadinya migrasi dari daerah lain itu adalah hal yang wajar, dan sebagai masyarakat Balikpapan selaku Kota penyangga dan pintu gerbang khususnya Manggar Baru siap untuk menerima semua itu.
"Adapun tantangan lainnya yang harus kita hadapi secara bersama itu adalah wajar dan tidak bisa lagi kita bilang bahwa ini tidak bisa untuk tidak dilaksanakan, karena ini merupakan suatu program Pemerintah yang keberuntungannya itu jatuh kepada Provinsi Kalimantan Timur dan Balikpapan sebagai penyangga," ujar Abdul.
Adapun dampak positif hadirnya IKN yaitu menjadi suatu keberuntungan bagi masyarakat Balikpapan khususnya dan juga merupakan suatu kebanggaan daripada wilayah Kota kita sendiri.
"Kami selaku pengelola Pasar Karya Manggar Baru dan seluruh komponen masyarakat, khususnya juga putra-putra daerah yang terlahir di Kota Balikpapan sangat mendukung dan apresiasi kepada Pemerintah Pusat dan Daerah atas terlaksananya atau pembangunan IKN. Balikpapan sebagai penyangga tentunya semua warga di dalamnya akan berpartisipasi mendukung secara moril kepada Pemerintah Pusat dan Daerah atas pembangunan tersebut, sehingga dapat tercapai pada waktu yang telah ditentukan pada tahap awal di Tahun 2024 dan pemindahan tahap pertamanya Ibu Kota Negara ke Provinsi Kalimantan Timur," pungkasnya. (*/lex)