Tulis & Tekan Enter
images

Dr. (Cand) Indrayani. S.Pd., M.Pd

Peran Perempuan dalam Mewujudkan Nilai Pancasila

KaltimKita.com, BALIKPAPAN  -   “Perempuan adalahseorang Putri, Ibu dan Istri dapat mewujudkan nilai-nila Pancasila baik dalam ranah ‘domestik’ maupun dalam ranah publik” demikian penggalan materi yang disampaikan oleh Dr. (Cand) Indrayani. S.Pd., M.Pd dalam sebuah acara diskusi yang digelar oleh Korps HMI Wati (Kohati) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Ekonomi, Cabang Balikpapan.

Hadir sebagai salah satu pemateri pada diskusi keperempuanan dalam rangka memperingati hari lahir pancasila dengan tema ”perempuan dan peranannya dalam mewujudkan nilai pancasila”, pada kesempatan itu, Indrayani menjelaskan bahwa peran perempuan di ranah domestik yakni sebagai putri, istri dan ibu.

Indrayani juga memaparkan bahwa kaum perempuan  dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi sangat sentral, karena sebagai seorang putri (anak) perempuan dapat mewujudkan nilai Pancasila dengan menunjukkan adab, penghormatan dan bhakti kepada kedua orangtua.

Sebagai seorang Ibu, nilai Pancasila dapat diwujudkan dengan memberikan pendidikan dini kepada anak tentang bagaimana hidup bermasyarakat dalam suatu lingkungan sosial yang memiliki keberagaman latar belakang budaya dan adat istiadat dan bagaimana membangun budaya bertoleransi yang baik dan benar sehingga dapat hidup secara damai dan harmonis.

Karena menurutnya seorang ibu adalah madrasah pertama bagi setiap anak. Selanjutnya sebagai seorang istri, Indrayani menjelaskan, bahwa peran sorang istri sebagai supporting unit bagi suaminya dalam kehidupan rumah, harus mampu memberikan dukungan moril kepada suaminya agar tercipta keseimbangan.

Sedangkan peran perempuan di ranah publik menurutnya terkait dengan bagaimana perempuan menjalankan kehidupan sosial. Misalkan saja, pada konteks pekerjaan, usaha, pemberdayaan, pengajian, arisan, dan kegiatan sosial lainnya.

Dengan demikian menurut kandidat Doktor Universitas Negeri Malang itu perempuan memiliki peran ganda dalam mewujdukan nilai-nilai Pancasila. Yakni  ketika perempuan menjalankan peran domestik sekaligus peran publik.

Terkait dengan hal tersebut diatas, Indrayani memberikan penegasan penting, bahwa kedua peran itu hanya dapat dilakukan dengan baik jika kaum perempuan itu terdidik. Oleh karenanya ia menekankan pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan.

Berikut peran perempuan dalam mewujudkan nilai pancasila menurut Indrayani :

Nilai sila pertama, ketuhanan yang maha esa. bahwa dalam berkeyakinan, perempuan senantiasa berupaya menunjukkan perilaku yang baik dan mengimplementasikan amar makruf nahi mungkar.

Nilai sila kedua, kemanusiaan yang adli dan beradab. bahwa sebagai seorang perempuan, memanusiakan manusia dalam konteks kehidupan bermasyarakat sangatlah penting dalam mengedepankan  adab dan toleransi.

Nilai sila ketiga, persatuan indonesia. bahwa perempuan sebagai bagian dari masyarakat, tentu saja wajib menyiarkan bahwa perbedaan adalah rahmat. sehingga persatuan indonesia tercermin dalam kehidupan masyarakat indonesia yang majemuk namun penuh kedamaian.

Nilai sila keempat adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan keadilan. Bahwa kaum perempuan penting untuk menyadari dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, segala sesuatu membutuhkan musyawarah dan mufakat. baik dalam kehidupan rumah tangga maupun dalam kehidupan sosial.

Nilai sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. bahwa kaum perempuan sangat wajib untuk mengimplementasikan konsep-konsep keadilan. misal, ketika berumah tangga dan menjadi ibu, maka anak yg masih sd dan yg smp, memiliki kebutuhan yg berbeda. sehingga pembagian uang saku pun idealnya dibedakan. itu merupakan contoh kecil dlm upaya mengimplementasikan konsep keadilan.

sehingga, penerapan nilai-nilai pancasila sangatlah penting dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat. Tiga hal penting yang perlu dirujuk dalam menjalankan kegiatan ekonomi dalam kaitannya dengan pancasila yakni rasionalitas, altruisme dan moral ekonomi. Ujar indrayani sembari mengutip tulisan dari jurnal ilmiah yang ditulis oleh Wahyono.

Indrayani mengakhiri seluruh rangkaian materinya dengan memberikan motivasi kepada partisipan yang hadir dalam kegiatan tersebut dengan menekankan pentingna seorang perempuan membentuk diri sebagai kaum terdidik, terutama dalam mempersiapkan diri mendidik generasi bangsa. sebab, kaum perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Sehingga penting untuk kohati menjadi perempuan yang cerdas.

Selain harus terdidik, perempuan juga harus menjadi seorang yang disiplin, mandiri, dan memiliki etos kerja yang tinggi serta tidak bergantung pada penghasilan orangtua atau suaminya, hal itu disampaikannya sembari merujuk pada kisah hidupnya semasa menempuh pendidikan S2 di Malang, yang mana kala itu selain sebagai Mahasiswa S2 ia juga menekuni profesi  penjual ayam rica-rica, usaha dropshipper, jual aneka kacang hingga 100 kg, dan juga sebagai agen asuransi.

Ia mencoba membuka pola fikir mahasiswa yang hadir sebagai partisipan untuk lebih bersemangat lagi menjalani kehidupan. Terutama bagaimana menyeimbangkan antara kuliah, bekerja/usaha dan berorganisasi. (*/and)


TAG

Tinggalkan Komentar