Tulis & Tekan Enter
images

Direktur PT Sanggar Sarana Baja (SSB), Johan Budisusetija (tengah) bersama Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas'ud memperlihatkan bibit mangrove sebagai tanda diluncurkannya Program " Saya Sayang Bumi"

Peringati Hari Mangrove Sedunia, SSB Luncurkan Program "Saya Sayang Bumi"

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Mangrove atau populer disebut blue carbon merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki segudang manfaat khususnya dalam menjaga kualitas udara,mencegah erosi dan abrasi, serta sebagal habitat bagi fauna di sekitarnya. Menyadari hal tersebut, pada Selasa (26/7/2022), perusahaan rekayasa teknik dan manufaktur yang bergerak di industri ekstraktif, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) yang merupakan bagian dari entitas usaha Grup ABM (IDX: ABMM) menghadirkan program Corporate Sustainability Responsible (CSR) bertajuk Saya Sayang Bumi dalam rangka menyambut peringatan Hari Mangrove Sedunia.

Terlaksananya kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Balikpapan dan PT Sanggar Sarana Baja yang turut didukung pula oleh sinergi entitas bisnis Grup ABM yang beroperasi di kota Balikpapan yaitu PT Cipta Kridatama (CK), PT Cipta Krida Bahari (CKB), dan PT Prima Wiguna Parama (PWP).

Program Saya Sayang Bumi yang telah berlangsung sejak Desember 2021 juga bertujuan untuk mendukung Program Kampung Iklim (Proklim) Kelurahan Kariangau secara langsung. SSB melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan dan Komunitas nelayan lokal binaan dalam melakukan perawatan dan pengkayaan vegetasi mangrove milik Pemerintah Kota Balikpapan di area seluas kurang lebih 1,2 hektar. Tahapan yang telah dilakukan yaitu koordinasi dan perencanaan, bersama Dinas Lingkungan Hidup, survey rona awal kondisi mangrove, pemeliharaan dan pembibitan mangrove, hingga pemantauan perkembangan secara berkala serta perbaikan infrastruktur.

Direktur PT Sanggar Sarana Baja, Johan Budisusetija menjelaskan bahwa program CSR Saya Sayang Bumi merupakan sebuah inisiasi program SSB untuk merespon risiko lingkungan seperti potensi terjadinya erosi dan abrasi. 

"Program CSR ini merupakan langkah nyata kolaborasi antara SSB dan entitas bisnis ABM Group lainnya, bersama komunitas lokal (Kelompok Usaha Bersama) milik nelayan dalam melestarikan lingkungan demi suksesnya Program Kampung Iklim (Proklim) di area Balikpapan khususnya Kelurahan Kariangau," jelas Johan.

Apresiasi atas program ini diberikan oleh Pemerintah Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas'ud, S.E., M.E mengatakan, bahwa upaya yang telah dilakukan bersama antara seluruh pemangku kepentingan, serta koordinasi dan masukan dari berbagai pihak, akan menambah vegetasi mangrove di Balikpapan. 

"Kegiatan ini sangat positif dan bisa memberikan manfaat nyata untuk habitat dan ekosistem yang ada di aliran Sungai Wain, khususnya di Kariangau, dan secara tidak langsung pada perbaikan lingkungan perairan di wilayah kota Balikpapan. Semoga kedepannya kerjasama ini terus dapat ditingkatkan dan tercipta program-program serupa sehingga memberikan manfaat luas bagi masyarakat," ucap Rahmad Mas'ud.

Senada dengan Walikota, Drs. Sudirman Djayaleksana, MM selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan juga turut menyambut baik program yang digagas oleh SSB. "Program ini membuktikan bahwa SSB sangat peduli terhadap kelestarian lingkungan. Di sisi lain juga sebagai bukti kepatuhan SSB terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan keberlanjutan keragaman hayati," ujar Sudirman.

Menyambut baik terlaksananya program CSR Saya Sayang Bumi, Presiden Direktur PT ABM Investama, induk Perseroan SSB, 

Andi Djajanegara mengatakan, bahwa Grup ABM senantiasa berupaya optimal dalam menjalanan perannya sebagai warga korporat yang bertanggung jawab sebagai bagian dari elemen masyarakat. 

"Terlaksananya kegiatan ini merupakan sebuah kolaborasi nyata dan bentuk sinergi dalam Grup ABM untuk saling mendukung satu sama lain dalam membangun kemitraan kepada seluruh stakeholder, terutama di area operasional Kalimantan Timur," tutur Andi.

Johan menambahkan, Keseriusan Grup ABM dalam merespon perubahan iklim telah dilaksanakan melalui serangkaian inisiatif. CK telah menggunakan bahan bakar berbasis nabati (biosolar 830) yang disuplai PWP untuk unit alat berat yang beroperasi di wilayah pertambangan serta terlibat langsung dalam upaya pemulihan lahan bekas tambang. Sementara CKB menggunakan unit forklift listrik sebagai pengganti unit konvensional berbahan bakar minyak di Kawasan Pusat Logistik Berikat (PLB), penggunaan ulang palet kayu dan kemasan lainnya, serta kegiatan bersih pantai di pantai Smacly Balikpapan. Beberapa penghargaan juga berhasil diraih Grup ABM atas inisiatif CSR yang telah dilakukan baik di lingkup kota Balikpapan maupun yang berskala nasional. 

"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh partner yang telah menyukseskan program ini. Bertepatan dengan peringatan Hari Mangrove sedunia ini, kami ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya penyelamatan bumi kita," pungkas Johan. (humas/lex).


TAG

Tinggalkan Komentar