Tulis & Tekan Enter
images

Ketua Umum Perkumpulan Adat Remaong Kutai Berjaya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Kalimantan Timur, Hebby Nurlan Arafat.

Perkumpulan Adat Remaong Kutai Berjaya Kaltim Persiapkan SDM dan Kawal Pembangunan IKN Nusantara

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Terkait pandangan terhadap perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Sebagai Ketua Umum, Hebby Nurlan Arafat menyatakan bahwa, Perkumpulan Adat Remaong Kutai Berjaya di Kalimantan Timur sejatinya mendukung dan siap mengawal untuk kesuksesan dari perpindahan IKN Nusantara yang ada sekarang.

"Kesiapan kami sebagai Perkumpulan Adat daerah Kalimantan Timur, yang jelas kami sudah siap bersaing, kami pun memiliki saudara-saudara yang memiliki potensi-potensi dalam hal untuk kepentingan daerah IKN itu sendiri," kata Ketua Umum Perkumpulan Adat Remaong Kutai Berjaya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Kalimantan Timur, Hebby Nurlan Arafat, Minggu (18/12/2022).

Hebby melanjutkan, upaya yang pihaknya lakukan dalam pembangunan IKN yakni, Remaong Kutai Berjaya Kalimantan Timur sudah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa bersaing dari segi ikut terlibat dalam mensukseskan pembangunan.

Dengan begitu, Hebby pun sangat berharap kepada pihak pemerintah untuk dapat melibatkan SDM-SDM yang memang sudah dipersiapkan pihaknya, yang sudah mengikuti pelatihan dalam hal apapun untuk menunjang maupun bersaing di dalam pembangunan Ibu Kota Negara Republik Indonesia.

"Kami pun berharap kepada pihak pemerintah agar tidak pernah melupakan, artinya kalau bisa melibatkan dari tuan rumah, dari pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang juga memiliki potensi-potensi dari kerabat-kerabat yang ada. Jadi besar harapan kami pemerintah bisa mengikut sertakan atau lebih pasnya itu bersinergi dengan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Kalimantan Timur," harapnya.

Dampak positif dari pembangunan IKN itu sendiri secara menyeluruh sudah dirasakan, terutama dalam hal ketenagakerjaan dan ada peningkatan dari perekonomian yang juga dirasakan terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar pembangunan Ibu Kota Nusantara.

"Kemudian kalau untuk daerah-daerah lain sudah ada tenaga kerja yang direkrut dari setiap daerah masing-masing. Dan menjadi harapan kami kalau bisa diutamakan dulu penduduk-penduduk lokal yang berada di Kaltim, karena kalau masalah kemampuan SDM masyarakat yang ada di Kaltim tidak kalah, hanya kurang perhatian saja," ujar Hebby.

"Jadi tidak usah dulu mendatangkan tenaga-tenaga kerja dari luar, kalau bisa warga lokal Kalimantan Timur didahulukan. Kalau sudah tidak ada barulah ngambil yang dari luar," sambungnya.

Selain itu, kata dia, terkait lahan yang akan dibangun di Ibu Kota Nusantara jangan sampai menjadi kepemilikan atau atas nama investor yang membangun. Pihaknya berharap pihak investor itu hanya sebatas kontraktor bukan sekaligus memiliki. Artinya, lahan tersebut tetap menjadi milik Negara Republik Indonesia.

"Itu hal-hal yang akhir-akhir ini, isu-isu yang tersebar di masyarakat luas. Saya juga menerima ada 300 lebih Whatsapp dan telepon terkait masalah itu, karena yang masyarakat kita takutkan jangan sampai ada bahasa kita ini menjadi penumpang di tanah atau negara kita sendiri, jadi harapan besar kami sebagai masyarakat Adat itu," ungkapnya.

Hebby menambahkan, perkumpulan Adat Remaong Kutai Berjaya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Kalimantan Timur Siap mendukung dan mengawal pembangunan Ibu Kota Nusantara yang akan dibangun di Provinsi Kalimantan Timur. Jika ada oknum yang ingin mengganggu ataupun menggagalkan, maka pihaknya siap menjadi garda terdepan bersinergi dengan TNI Polri dalam mengawal pembangunan Ibu Kota Nusantara. (*/lex)


TAG

Tinggalkan Komentar