Kaltimkita.com, PENAJAM - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Hamdam berharap, PT. Pertamina (Persero) sebagai pemilik lahan pembangunan Bendungan Lawe-lawe yang berada di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, PPU segera menyetujui usulan pemerintah daerah terkait pinjam pakai lahan di wilayah itu.
Perihal ini disampaikan Plt. Bupati PPU, Hamdam di sela-sela pertemuan bersama jajaran PT. Pertamina (persero) dalam rangka pembahasan tindak lanjut atas pemanfaatan lahan milik PT Pertamina di Kelurahan Lawe-lawe, kabupaten PPU, Rabu, (25/5/2022) di Hotel Pullman, Bali.
"Kami berharap usulan dari pemerintah kabupaten PPU terkait pinjam pakai lahan ini segera mendapat respon positif dari pihak Pertamina, sehingga proses pembangunan waduk yang ada di lawe-lawe ini dapat dilanjutkan," kata Hamdam.
Dijelaskannya bahwa hingga saat ini cakupan air bersih melalui PDAM di kabupaten PPU diperkirakan baru mencapai 28 persen. Hal ini kata dia, disebabkan karena memang sumber air baku di daerah itu masih terbatas. Oleh karena itu harapannya agar dapat meningkatkan cakupan layanan air bersih kepada masyarakat, peningkatan kapasitas air baku melalui bendung lawe-lawe yang berada di atas lahan milik PT. Pertamina persero tersebut dapat dilakukan.
"Kami berharap sumber air bersih ini bukan hanya dinikmati oleh masyarakat Kabupaten PPU nantinya. Tetapi lebih dari itu pihak lain termasuk Pertamina juga ikut merasakan memanfaatnya," kata Hamdam.
Dikatakannya bahwa pertemuan tersebut menjadi diskusi awal bersama jajaran PT. Pertamina. Karena sebelumnya terkait kesepakatan pinjam pakai lahan milik Pertamina oleh pemda PPU telah berahir di tahun 2022 ini sehingga proses kerjasamanya harus dimulai kembali dari awal.
"Kami bersyukur PT. Pertamina telah membuka kembali kesempatan pinjam pakai lahan itu kepada PPU. Tinggal kita mengikuti prosesnya kemudian mengkomunikasikan dengan pihak-pihak terkait lainnya sehingga apa yang dibutuhkan dapat segera terpenuhi,"tutup dia.
Sementara itu Vice President Asset Optimization dan Development, PT. Pertamina (persero), Noviandri yang memimpin jalannya pertemuan ini mengatakan bahwa terkait usulan pemda PPU itu pihaknya dapat memahami akan pentingnya lahan tersebut untuk pembangunan waduk yang akan digunakan oleh masyarakat kabupaten PPU itu. Namun pada intinnya kata dia, bahwa PT. Pertamina selalu berusaha bagaimana bisa mendukung pembangunan bendungan yang berdiri di atas lahan Pertamina tersebut.
"Apalagi ini untuk kebutuhan orang banyak. PPU juga telah ditetapkan sebagai lokasi IKN tentunya ada hal-hal khusus di sana yang harus diberikan. Tinggal bagaimana kerjasama yang ada dapat dilaksanakan, karena ini bukan untuk satu atau dua tahun tetapi dalam jangka waktu yang panjang," kata dia.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Manager Asset Optimization PT. Pertamina persero, Dyah Susilowati Nuria dalam paparannya mengatakan bahwa salah satu tugas yang dijalankannya bersama tim adalah menjalankan mandat dari Pertamina untuk melakukan optimalisasi aset-aset Pertamina di seluruh Indonesia terutama aset berupa tanah.
Terkait pinjam pakai lahan dari pemda PPU kepada PT . Pertamina persero telah terlaksana selama dua tahapan dan kesepakatan itu berakhir di Tahun 2022 ini. Namun di bulan maret 2022 ini pihaknya telah menerima kembali surat dari pemerintah Kabupaten PPU terkait perpanjangan pinjam pakai lahan tersebut.
"Pada intinya kami sangat mendukung pembangunan waduk lawe-lawe di PPU karena memang secara manfaat tidak hanya dirasakan masyarakat PPU tetapi juga oleh masyarakat IKN yang baru ke depannya," bebernya.
Dijelaskan bahwa beberapa skema terkait penggunaan lahan tersebut juga ditawarkan oleh pihak Pertamina kepada daerah seperti sewa lahan, tukar guling lahan termasuk salah satunya adalah dengan skema pinjam pakai kepada pemda PPU.
Sementara itu kepala PDAM PPU, Abdul Rasyid mengatakan bahwa pembangunan waduk lawe-lawe ini menjadi syarat mutlak bagi penguatan kapasitas air baku. Terlebih kabupaten PPU kini sebagai bagian dari wilayah IKN pertumbuhan penduduk diperkirakan akan semakin tinggi di Kabupaten PPU. Diperkirakannya untuk waduk lawe-lawe ini nantinya memiliki kapasitas hingga 400 liter per detik sehingga diharapkan dapat terjadi peningkatan ketersediaan air bersih yang lebih besar bagi masyarakat.
"Harapan kami bendungan tersebut bisa menampung sungai lawe-lawe yang setiap saat airnya hanya terbuang ke laut. Bendungan lawe-lawe saat ini pembangunannya masih berhenti dengan alasan berbagai pertimbangan salah satunya konsesi dari Pertamina sudah selesai," ungkapnya. (adv)