Tulis & Tekan Enter
images

TEPAT SASARAN : Mewakili Tim Inti Relawan AK-47 ASKB politisi kalangan hawa Siti Nurhasanah turun langsung bangun kembali basis kekuatan lumbung suaranya dalam memenangkan ASKB.

Politisi Hawa Wakili Tim Relawan AK-47 ASKB, Nurhasanah Koloborasi Dengan F-5 ASKB Yang Dikomandoi Firman Usung Kemenangan ASKB

KaltimKita.com, SANGATTA – Pasangan suami istri sekaligus politisi handal H Junaidi bersama Hj Siti Nurhasanah mewakili pergerakan tim Inti Relawan AK-47 ASKB, yang fokus mengusung dan mengedepan figur cabupnya dari ASKB yaitu Drs.Ustad H. Ardiansyah Sulaiman M.Si kian terstruktur berbagi tugas dengan tim F 5 yang diketuai politisi Firman dalam pengusungan  cawabupnya dari ASKB yaitu Plt Bupati Kutim H. Kasmidi Bulang, ST., MM militansi bergerak memenangkan Ardiansyah KB pimpin Kutim dan siap menata kembali untuk semua.

Untuk itu Sabtu ( 22/8/2020) mewakili sang suami (bendahara tim Inti Relawan AK-47 red) H Junaidi, Hj Siti Nurhasanah terus bergerak bersosilisasi “silaturahmi” merakyat secara door to door dalam membagikan dan memasangkan spanduk ASKB.

Bak fokus dari lensa bidik seorang sniper dari senjata otomatis perjuangan pemenangan ASKB oleh sang Jihadwati Demokrasi Pilkada Kutim 2020 Hj Siti Nurhasanah lebih berstartegi dan tepat sasaran dengan turun langsung menghidupkan kembali menguatkan basis kantung  suaranya pada pileg 2019 lalu, mengingat saat pileg kala itu melalui besarnya bendera DPD Golkar Kutim maju sebagai caleg.

“Yah saya turun mendukung ASKB menghimpun kekuatan the power emak-emak memenangkan bapak Ustad Ardiansyah dan Kasmidi Bulang menjadi Bupati, Wabup ke simpatisan saya. Silaturahmi simpatisan Nurhasanah mendukung ASKB tidak sebatas tidak membawa peluru AK-47 melalui gerakan serangan baliho dan spanduk,” ungkap Nurhasanah dengan semangat juang tinggi.

Artinya turunya Nurhasanah bermanuver menembakan peluru perjuangan pemenangan ASKB mewakili tim Inti Relawan AK-47 ASKB tidak buta medan (peta red) atau asal turun tanpa kita ketahui apakah basis kompetitor kandidat lawan ASKB atau ke MAKIN.Karena di medan tempur pilkada jangan sampai buta medan akan tetapi kami juga bertekad jika pun harus ke basis medan l(awan red) artinya perjuangan militansi ASKB Insya Allah jika berhasil dapat melumpuhkan basis kompetiter,” bebernya sembari bersuara takbir Allahuakbar ASKB Menata Kembali Untuk Semua Menang...Menang...Menang...

Tak berbeda jauh pergerakan dan perjuangan militansi pengusungan pemenangan yang mengedepankan figur cawabup dari ASKB Plt Bupati Kasmidi Bulang, melalui tim inti perjuangan F 5 mengambil semangat tempur alustiata militer melalui elang besi “jet tempur” yang di piloti langsung oleh Firman terus mengudara memenangkan ASKB.

Rudal-rudal cinta ASKB yang menghujam di hati masyarakat juga turut berstrategi meledakan dukungan yang meluas bak hiroshima atom ASKB yang gaungnya hingga membahana di 18 kecamatan.

Selain menghidupkan kembali lumbung basis suara Hj Nurhasanah juga membagikan spanduk, baliho dalam pengusungan pemenangan ASKB

Pilot tempur F-5 ASKB saat unjuk “free style” wingnya diperlintasan udara pilkada Kutim 2020 kembali membangun kekuatan dan dukungan basis benteng pertahanan (simpatisan) firman yang di pileg 2019 lalu bersama Hj. Nurhasanah sama-sama maju caleg dan banyak memiliki dukungan suaranya.

Tidak hanya meluncurkan rudal demokrasi pemenamgan ASKB saja, akan tetapi burung besi yang di udarai oleh Firman menembakan ribuan amunisi (peluru otomatis) melalui sosialisasi hujan baliho secara door to door.

Apa yang melatar belakangan komandan inti relawan F-5 ASKB Firman berinisiatif menamai tim pejuangannya di ambil dari pesawat tempur? “ Angkat senjata tidak hanya di medan perang sesungguhnya begitupula pada pilkada tapi pertempuran secara sehat. Terlebih kita tahu figur cabup kami bapak Ustadz Ardiansyah merupakan politisi dan tokoh pembesar parpol PKS juga mantan wabup dan bupati Kutim,” tegasnya.

Pilot F-5 ASKB kembali mengenang pertempuran kontestan capres versus kampret dan cebong kala  itu. “Ingat masa – masa pilpres pergerakan perjuangan capres Prabowo dan Cawapres Sandiaga kala itu di segani lawannya dengan berbagai manuver seperti gerakan 212 misalnya, besarnya nama nama pemuka agama melalui Itjima Ulama, Pergerakan Alang, Neno Warisman melalui Hastag # 2019 Ganti Presiden adanya versi pertempuran versi kampret dan cebong, tumbuhnya semangat nasionalisme mantan Panglima Gatot yang memberikan sinyalemen rongrongan pondasi kedaulatan NKRI Pancasila yang kembali terulang seperti tahun 1965 melalui momentum Hari Kesaktian Pancasila, statmen fenomenal ekonomi meroket tapi nyatanya merosot, salam akal sehatnya Rocky Gerung sikapi statment – statment kabinet cebong yang asal bunyi sarden isi cacing pita meyehatkan, listrik naik ganti meteran, tak mampu beli daging makan keong, diam – diam kemenangan tengah malam, kotak suara kardus mudah rusak, kekisruhan sabotase surat suara, lumpuhnya ibu Kota Jakarta dalam mengawal kemenangan capres-cawapres Prabowo-Uno walau realitanya kampret di kondisikan kalah.Namun selepas pilpres simpatisan dikejutkan dengan masuknya mantan capres Prabowo ke kabinet menteri Presiden RI Jokowi hingga kembali kontroversi hingga mencuatnya istilah “Macan Ompong”. Semenatara Cawapresnya Sandiaga Uno dari PKS berpegang teguh dan berkomitmen tetap memilih oposisi. ungkap Firman menggambarkan kembali keseruan capres – cawapres lalu.

Ketua Tim Inti F-5 ASKB juga bergerak dalam mengusung figur cawabupnya Kasmidi Bulang sekaligus sebar spanduk dan baliho

Keseruan-keseruan ini juga dirasakan ASKB sama seperti halnya dalam pilpres sempat mencuat konten “Melawan Kotak Kosong” akan tetapi dalam  perkembangan tidak demikian karena gelanggang pemain bola segera meredam kotak kosong yang akhirnya tidak terbukti dengan bertarungnya ASKB dan MAKIN dalam memenangkan pilkada.

Firman mengatakan bukan artinya menamai relawan kemenangan ASKB dengan nama-nama senjata artinya akan berperang adu angkat senjata sesungguhnya. “ Akan tetapi lebih menggambarkan semangat perjuangan secara nasiolisme, berstrategi, memiliki manuver-manuver lainnya,” ulasnya.

Sementara Bendahara Tim Inti Relawan AK-47 ASKB Junaidi menegaskan saat ini perjuangan Plt Bupati Kutim Kasmidi Bulang didominasi partai-partai capres-cwapres kala itu yang amanah pilihan rakyat. “Karena kala pilpres lalu pak Kasmidi Bulang yang masij menjabat wabup bersama DPD Golkar Kutimnya turut berkoalisi dengan capres Jokowi. Namun dalam  pilkada Kutim 2020 beliau bersikap menentukan langkah sikapnya perjuangan ke partai-partai yang mendukung capres Prabowo-Sandiaga saat itu. Inilah suatu keberanian dan ketegasan seorang Kasmidi Bulang,” tutupnya. (tim)


TAG

Tinggalkan Komentar