KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Sembilan cabor dipastikan tidak berpartisipasi dalam ajang Porprov VII Kaltim. Hal ini tentu mengurangi jumlah medali yang akan didapat kontingen Balikpapan.
Sembilan cabor tersebut adalah bola tangan, sepatu roda, bulutangkis, tenis lapangan, panjat tebing, gulat, sepakbola, futsal dan woodball.
Dari jumlah tersebut, tiga diantaranya sejatinya merupakan lumbung medali bagi Balikpapan yakni bulutangkis, bola tangan dan panjat tebing.
Ya, Ketua Tim Kontingen Balikpapan, Haemusri Umar mengatakan keberangkatan ke Porprov Berau memang ada dampak ditimbulkan. Diketahui bersama, ada beberapa potensi medali bisa didapat, namun tidak berangkat.
"Tapi yakinlah dan percaya, pada kegiatan porprov ini, Balikpapan bisa berpartisipasi," ujar Haemusri Umar seusai pelepasan atlet taekwondo di Disporapar, Jumat (18/11/2022).
Dijelaskan, persoalan sembilan cabor tidak terdaftar lantaran ada problem di internal hingga proses berlarut-larut. Sampai dengan penutupan terkait pendaftaran atlet di aplikasi PB Porprov.
Sejak awal, dikatakan proses registrasi atlet difasilitasi oleh KONI kabupaten atau kota. "Tapi tidak usah cari siapa yang perlu disalahkan. Tapi niat Pemerintah Kota Balikpapan bisa ikut serta. Dan hari ini dibuktikan," ujar Staf Ahli Bidang Sosial, Kesejahteraan Rakyat dan Pengembangan SDM Setdakot Balikpapan.
Pun begitu, kata dia PB Porprov sejatinya punya kebijakan. Ada diskresi terkait data atlet, walaupun pendaftaran sudah tertutup. Dengan begitu, cabor yang belum terdaftar bisa ikut.
"Sebenarnya PB Porprov bisa melakukan itu dengan diskresi. Karena PB Porprov yang punya hajatan," jelasnya.
Nah, sembilan cabor yang tidak berpartisipasi, dikatakan Balikpapan hanya menargetkan lima besar dalam ajang multi event empat tahunan. "Untuk keberangkatan, semua atlet menggunakan pesawat udara. Kecuali tim offisial dan tim kesehatan sehingga melalui jalur darat," ujarnya.
Sebelumnya, batal berpartisipasi, Ketua PBSI Balikpapan, Alwi Al Qadri sangat menyayangkan sikap dari salah satu pihak KONI Balikpapan yang menyatakan bahwa PBSI Balikpapan tidak akan diajak berlaga ke Pekan Olahraga Provisi (Porprov) Kaltim di Kabupaten Berau pada akhir November ini.
Menurut Alwi hal itu sangat tidak berdasar, karena beberapa waktu lalu Pemerintah Kota Balikpapan sudah menegaskan kepada seluruh cabang olahraga (cabor), bahwa Balikpapan sejatinya hanya membawa kontingen yang berpotensi meraih medali di multi evenan empat tahunan tersebut.
"Saya sangat menyayangkan ada oknum dari KONI Balikpapan yang menyatakan bahwa PBSI Balikpapan 100 persen tidak diberangkatkan," ujar Alwi saat mengonfirmasi ke media," Kamis (17/11/2022).
Alwi menyampaikan, sudah banyak prestasi PBSI Balikpapan yang membanggakan yakni, PBSI Balikpapan mampu menyabet lima emas dari tujuh emas yang diperebutkan pada Porprov 2018 silam, kemudian pada PON lalu Balikpapan menjadi penyumbang atlet bulu tangkis terbanyak mewakili Kaltim. Dan teranyar, PBSI Balikpapan membawa pulang juara umum pada Popda 2022 di Kabupaten Grogot kemarin.
"Dasarnya apa sampai PBSI Balikpapan kok sampai tidak diajak. Atlet bulu tangkis kita ini banyak prestasi dan sudah jelas zona medali," sambungnya.
Kekecewaan juga dirasakan atlet panjat tebing Balikpapan, Angga Cahya. Ia sangat kecewa karena panjat tebing menjadi salah satu cabor unggulan yang tidak berangkat.
"Cabor panjat tebing yang bisa di katakan peluang memberikan medali emas untuk kota Balikpapan. Kami sangat dirugikan, pasti mental teman-teman atlet akan terganggu. Berharap situasi ini teman-teman atlet tidak dimutasi dan pindah ke kota lain," ujar Angga Cahya.
Ia mengaku pemerintah sejatinya juga sudah sempat mau mencoba mengkomodir untuk sembilan cabor didaftarkan, meski pada akhirnya juga tidak bisa terealisasi. (and)