Kaltimkita.com, Kutai Kartanegara - Potensi pendapatan daerah di sungai dimaksimalkan Dinas Perhubungan Kutai Kartanegara (Dishub Kukar).
Salah satunya dalam mengoptimalkan jasa tambat kapal tunda-pandu (Assist) milik Perusahaan Daerah Tunggang Parangan Kutai Kartanegara.
Kepala Dinas Perhubungan Kukar, Ahmad Junaidi mengatakan langkah ini dilakikan sebagai bentuk percepatan realisasi Kegiatan 2023, dan bentuk kerjasama Dishub Kukar dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Kukar.
Dijelaskan oleh Junaidi, pihaknya hanya mengelola jasa tambat saja sebesar Rp 40 ribu sekali tambat. Tergantung jumlah kepadatan lalu lintas kapal ponton yang melewati bawah Jembatan Kartanegara, Tenggarong.
"Setiap selesai lewat bawah jembatan, mereka tambat di Dermaga Aji Imbut yang dikelola oleh Dishub,” ungkap Junaidi.
Diketahui, kapal assist yang dikerjakan oleh Perusda Tunggang Parangan Kutai Kartanegara, merupakan hasil kerjasama dengan Pelindo. Setelah Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan menunjuk Pelindo yang jadi pelaksana kegiatan kapal tunda-pandu.
Dalam sehari, dikatakan Junaidi, kapal milik perusahaan plat merah itu bisa 5-6 kali tambat di Dermaga Aji Imbut, Tenggarong Seberang. Jika sekali tambat dikenakan retribusi Rp 40 ribu, sehari Dishub Kukar mampu mengumpulkan hingga Rp 240 ribu dalam sehari.
“Setiap kali tambat itulah yang dikenakan jasa tambatnya,” lanjut Junaidi.
Junaidi mengakui memang belum mematok target penerimaan sektor restribusi tambat kapal di Dermaga Aji Imbut. Meski mereka memiliki target penerimaan pada tahun 2023 ini sebesar Rp 3 miliar lebih. Namun ia memastikan akan memaksimalkan penerimaan sektor tersebut.
“Assist ini tidak ada target karena tergantung dari kepadatan lalin sungai,” tutupnya. (Ian)