Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - "Pulang Tak Harus Rumah", sebuah film keluarga garapan Sutradara Rusmin Nuryadin akan menghiasi layar bioskop mulai 15 Januari 2024 mendatang.
Salah satu pemeran filmnya adalah Qanitah Adam, pelajar SMA Kota Balikpapan.
Didampingi perwakilan DL Entertainment, Cakra Yudha Budi, remaja 16 tahun itu mempromosikan Pulang Tak Harus Rumah dalam acara Meet and Greet, di Hotel Royale Suite, Rabu (10/1/2024).
"Setelah mengikuti casting, Alhamdulillah saya diterima menjadi salah satu pemeran. Saya senang dan bangga banget, karena ini film pertama saya," aku Qanitah Adam.
Anak dari Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Adam dan Hj Ani Adam, mengucapkan terima kasih atas dukungan keluarganya sehingga bisa turut ambil bagian dalam proses kreatif pembuatan film tersebut.
Dalam film karya anak muda Sulawesi Selatan itu, Qanitah memerankan seorang anak dari keluarga di pedesaan yang baru bertemu Jeihan, yakni karakter utama dengan latar belakang anak perkotaan.
Perbedaan latar belakang itu memicu konflik kecil yang akhirnya merubah pandangan Jeihan, terhadap kehidupan di desa yang lebih baik mengedepankan interaksi sosial dari pada ketergantungan terhadap gadget.
Qanitah menyebut, pemeran utama yang tidak bisa lepas dari gadget Harus menyesuaikan diri dengan masyarakat di desa. "Saya berperan sebagai gadis desa yang kepo banget," ulasnya.
Sebelum terjun di dunia perfilman, pelajar SMA 1 Balikpapan itu aktif dan dikenal dikancah modeling. Seiring berjalannya waktu, ia tertarik mendalami dunia akting sehingga akhirnya benar-benar tampil di layar lebar melalui film perdananya itu.
Dia berharap masyarakat Kota Balikpapan dapat menikmati film Pulang Tak Harus Rumah, karena sarat edukasi dan pesan moral. Khususnya bagi kaum milenial yang sudah tidak dapat dipisahkan dari kemajuan teknologi gadget.
"Jangan lupa nonton di bioskop ya. Pulang Tak Harus Rumah bisa ditonton di Cinepolis Living Plaza, atau di CGV Balikpapan Plaza," ucapnya.
Selain itu, film ini juga akan beredar di bioskop di Samarinda dan seluruh wilayah Kalimantan, Sulawesi dan merambah Sumatera.
Film ini diharapkan menjadi inspirasi dan sarana pendidikan yang menyenangkan bagi penontonnya, khususnya anak-anak, sambil menikmati keindahan cerita yang dihadirkan.
Aspek global dengan cita rasa lokal juga terasa dengan menghadirkan nuansa-nuansa khas kebudayaan Bugis-Makassar. (an)