Tulis & Tekan Enter
images

Sepekan Bersama Prodi Sistem Informasi Kota Cerdas Poltekba: E-Link, Inovasi Digital DLH Balikpapan Hadapi Tantangan Lingkungan di Era IKN

KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Sebagai implementasi mata kuliah Konsep Teknologi Kota Cerdas yang diampu oleh Danar Retno Sari, S.Kom., M.Kom, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Kota Cerdas Politeknik Negeri Balikpapan melakukan kunjungan dan wawancara ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan. Kegiatan ini melibatkan empat mahasiswa: Dwiky Kristian, Athar Rabbani, Raihan Rabbani, dan Ryan Angga.

Dalam kunjungan tersebut, tim mahasiswa mewawancarai dua operator aplikasi E-Link DLH Balikpapan, yakni Toety AR dan Muryati Sagita.

DLH Balikpapan memperkenalkan aplikasi E-Link (Elektronik Lingkungan) sebagai langkah inovatif menjawab meningkatnya persoalan pengelolaan sampah, yang turut dipicu oleh pertumbuhan penduduk imbas pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Aplikasi E-Link dirancang sebagai pusat layanan digital berbasis lingkungan yang dapat diakses masyarakat. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat Mengajukan pengaduan lingkungan, Mengakses informasi cuaca dan data lingkungan, Mengajukan permohonan kunjungan ke fasilitas pengelolaan sampah dan Mendapatkan edukasi terkait pengelolaan dan pemilahan sampah.

Selain itu, DLH juga memiliki peran vital dalam pengangkutan sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), serta mengelola Material Recovery Facility (MRF) di kawasan Gunung Bahagia.

DLH turut merencanakan pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) di seluruh kecamatan sebagai upaya mencapai target nasional pengurangan sampah. Saat ini, capaian pengurangan sampah Kota Balikpapan baru berada di angka 30 persen, dari target nasional 50 persen.

Meski menawarkan banyak manfaat, implementasi E-Link masih menghadapi sejumlah hambatan. Operator DLH mengungkapkan dua kendala utama: Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan dan pentingnya pelaporan melalui aplikasi dan Keterbatasan akses, karena E-Link saat ini baru tersedia untuk perangkat berbasis iOS.

Untuk mengatasi hal tersebut, DLH menyiapkan strategi sosialisasi melalui perangkat kecamatan dan kelurahan guna meningkatkan pemanfaatan aplikasi. Pendekatan ini diharapkan mampu memperkuat integrasi layanan lingkungan berbasis digital sekaligus mendorong partisipasi publik dalam pengelolaan sampah.

Ketua tim, Dwiky Kristian, menilai bahwa E-Link tidak hanya sekadar inovasi teknologi, tetapi merupakan respons strategis terhadap kompleksitas persoalan sampah yang meningkat sejalan dengan pembangunan IKN.

“Aplikasi E-Link dirancang untuk mempermudah masyarakat mengakses layanan lingkungan, dari pengaduan hingga edukasi pemilahan sampah. Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang membangun budaya peduli lingkungan menuju pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ujarnya. (*/and)


TAG

Tinggalkan Komentar

//