KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Tanggal 5 Maret 2021, SSB Dostep Private Balikpapan resmi berdiri. Sudah dua tahun di Balikpapan, kehadirannya memberikan warna baru bagi pembinaan sepakbola usia muda di Kota Minyak.
Meski masih seumur jagung, namun siapa menyangka segudang prestasi di kelompok usia dini, utamanya U-12 telah ditorehkan oleh sekolah sepakbola dibawah pimpinan Ermawan Agus.
Ya, prestasi paling membanggakan kala sukses meraih peringkat pertama dalam ajang Turnamen DCT Internasional bertajuk Piala Kapolri di Bali, 10-14 Desember 2022.
Hebatnya, anak-anak Kota Minyak tersebut berhasil meraih juara dengan mengalahkan wakil-wakil asal Asia Tenggara seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, Timor Leste serta Myanmar.
Pada babak puncak menuntaskan perlawanan wakil Indonesia lainnya yakni SSB Batu Retno Jogjakarta melalui drama adu penalti dengan skor 3-2 (1-1) di Lapangan Renon, Denpasar.
Tak hanya sampai disitu, sebelumnya juga sukses meraih peringkat ketiga dalam ajang Barati Cup U-12 Bali, 16-18 Februari 2023.
Raihan gelar yang didapat pada ajang Barati Cup.
Kehebatan anak asuhan Yudhi Gunawan ini mampu bersaing dengan 32 tim se-Indonesia yang sudah diseleksi berdasarkan prestasi.
Di level tingkat kota Balikpapan, tidak perlu ditanya lagi raihan yang telah dicapai. Mereka sukses mempertahankan gelar secara beruntun di KU 12 pada ajang Walikota Cup 2022 dan 2023.
Kepada media ini, Ermawan Agus mengatakan menerapkan filosofi filanesia, menjadi kunci kedisiplinan para pemain di dalam lapangan.
Ya filosofi yang diterapkan PSSI iji adalah sebuah filosofi yang akan menjadi fondasi dan karakter sepak bola Indonesia, baik untuk pembinaan usia dini sampai profesional dari segi individu maupun tim.
Memang SSB Dostep Private, memiliki tujuan bagaimana mengantarkan mimpi para pemain usia dini untuk bersinar hingga kancah nasional dan internasional.
"Tujuan berdirinya Dostep Private, bagaimana bisa mengantarkan mereka meraih mimpi yang lebih tinggi. Tampil di level teratas, bahkan merasakan animo di pulau jawa. Karena pengalaman di daerah sendiri saja tidak cukup untuk mewujudkan mimpi jadi pemain bola. Dan filosofi filanesia sangat cocok untuk mewujudkan itu," jelas Ermawan Agus, Minggu (2/4/2023).
Tak hanya itu, penerapan sistem promosi dan degradasi dengan membentuk tim A dan B, menjadi kunci agar para pemain bisa terus termotivasi dan semangat meningkatkan kemampuannya.
Terlebih, kata Direktur Tekhnik SSB Dostep Yudhi Gunawan menambahkan penilaian pemain dilakukan setiap tiga bulan.
Beberapa gelar yang sudah didapat SSB Dostep Private.
"Penilaian ini menggunakan sistem promosi dan degradasi. Sehingga, mereka ada motivasi untuk terus meningkat dan bersaing secara internal," aku Yudhi Gunawan.
Nah, terus eksis melakukan pembinaan, kembali Ermawan Agus berharap agar pemerintah kota, Askot PSSI maupun perusahaan di Balikpapan mau peduli terhadap pembinaan usia dini.
"Berharap ada perusahaan ataupun Pemkot mau terbuka untuk pembinaan usia dini di Balikpapan. Sehingga prestasi tidak setop ditempat bagi yang benar-benar punya potensi," harapnya.
Sementara itu, saat ini kata dia para pemain binaan di kelompok umur hingga U-12 yang tergabung mencapai 50 pemain. Di awal berdirinya, pemain yang masuk hanya 15 pemain.
"Kami akan terus melakukan pembinaan. Regenerasi terus dilakukan hingga ada pemain asal Balikpapan yang berkiprah di level profesional," tutup Ermawan Agus. (and)