Kaltimkita.com, PENAJAM- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendorong seluruh sekolah di Benuo Taka untuk mengikuti program sekolah adiwiyata. Karena, dari ratusan sekolah tingkat SD, SMP dan SMA/SMK di PPU yang menjalankan program adiwiyata hanya 48 sekolah.
“Kami terus mendorong sekolah di PPU menjadi sekolah adiwiyata. Kami berharap ke depan semakin banyak sekolah adiwiyata,” kata Kepala Bidang Penataan Hukum dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH PPU Ricci Firmansyah, Kamis (21/9/2023).
Ricci mengungkapkan, untuk menjadi sekolah adiwiyata harus diinisiasi langsung oleh kepala sekolah maupun tenaga pengajar. Karena ada beberapa syarat yang harus dipenuhi salah satunya pengurangan pemakaian berbahan plastik sekali pakai, penataan lingkungan sekolah dan lainnya.
“Pihak sekolah yang mengajukan ke DLH apakah memenuhi syarat jadi sekolah adiwiyata atau tidak,” tuturnya.
DLH PPU berharap, kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) PPU agar mengalokasikan anggaran operasional untuk memaksimalkan pembinaan sekolah adiwiyata. Karena, selama ini anggaran operasional pembinaan operasional sangat kecil sehingga pembinaan sekolah adiwiyata yang ada saat ini kurang maksimal.
“Tahun ini anggaran operasionalnya kurang dari Rp30 juta, kami berharap tahun depan ada penambahan anggaran yang memadai supaya pembinaan sekolah adiwiyata bisa maksimal,” terangnya.
Ricci menekankan, program sekolah adiwiyata dinilai sangat penting untuk menanamkan sejak dini kepada peserta didik terkait dengan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup.
“Anak-anak diajarkan sedini mungkin di lingkungan sekolah dan diharapkan nantinya bisa menularkan mengenai kebersihan di lingkungan masyarakat,” tandasnya. (Adv)