Tulis & Tekan Enter
images

Ketua LPM Gunung Samarinda Halili Adi Negara, didampingi Anggota Komisi III DPRD Kota Dapil Balikpapan Barat Taufik Qul Rahman, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nursyamsiarni Djufril Larose, Lurah Gunung Samarinda Tarso, dan Lurah Gunung Samarinda

TPS Baru Kampung Timur Diresmikan, LPM Gunung Samarinda Wujudkan Mimpi Warga

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Kelurahan Gunung Samarinda Balikpapan Utara, secara resmi telah membuka Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang baru. Dijuluki dengan nama TPS Kampung Timur pada Rabu (29/9/2021) pagi.

Inisiasi tersebut diupayakan, dikarenakan TPS yang awalnya berada di simpang tiga wonorejo tidak terlalu besar dan sering kali menimbulkan kemacetan serta membuat pemandangan yang kusam. Kemudian TPS lama akhirnya ditutup dan dipindahkan ke TPS yang baru saja di resmikan yang tak jauh dari TPS sebelumnya.

Dalam launching peresmian TPS Kampung Timur ini juga dihadiri beberapa instansi Pemerintahan Kota, yakni Anggota Komisi III DPRD Kota Dapil Balikpapan Barat Taufik Qul Rahman, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nursyamsiarni Djufril Larose, Lurah Gunung Samarinda Tarso, dan Lurah Gunung Samarinda Baru Slamet Riyadi.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Gunung Samarinda Halili Adi Negara adalah orang yang memprakarsai berdirinya TPS Kampung Timur, iya sedikit menceritakan perjuangan dalam mewujudkan mimpi warga Gunung Samarinda, dimana sebelumnya jalan menuju ke TPS yang baru itu adalah samping alur sungai dan banyak longsoran, tidak ada jalan sama sekali.

"Ya, saya mendatangkan alat berat, kami pakai selama 3 hari. Alhamdulillah juga selesai dikerjakan. Kami urug itu kurang lebih 25 truk dan itu juga bukan pakai biaya dari siapa-siapa semua dana dari saya maupun pengurus LPM" ungkapnya saat diwawancara awak media seusai peresmian TPS Kampung Timur.

Ketua LPM Gunung Samarinda Halili Adi Negara, didampingi Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nursyamsiarni Djufril Larose, saat meninjau TPS Baru Kampung Timur.

Halili Adi Negara juga menyampaikan proses sebelum peresmian TPS ini adalah bagian bentuk kepekaan LPM dan kelurahan. Dirinya dan pihaknya memperjuangkan pembangunan dari tahun 2019, sehingga mendapatkan pembebasan lahan dari tanah hibah dari pemilik sebelumnya Arifin.

"Memang selama ini, bahwa LPM sangat antusias ingin sekali memindahkan sampah yang berada di Simpang Wonorejo, yang saat ini sudah dipindah dan Alhamdulillah," ungkapnya.

Melalui tekat yang kuat bersama pihak LPM nya, ia membuat jalur dengan mendatangkan alat berat. Ada 200 meter dari jalan raya ke TPS yang baru yang lokasi nya berdampingan dengan sungai.

"Estimasi untuk anggaran secara pribadi saya tidak pernah minta-minta kemanapun, ini juga semua murni pribadi dari saya. mulai dari nol belum membuka lahan sampai membuka lahan pakai alat berat," sambungnya.

Halili sapaan karibnya juga menguraikan, bahwa ada tiga bak kontainer sampah yang di berikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan jalan pengecoran dari Dinas Pekerjaan Umum dengan anggaran Rp 600 juta dalam 3 tahapan pengerjaan, serta juga diberikan penerangan dari Dinas Perhubungan (Dishub) sebanyak 5 tiang PJU.

"Ini bak sampah warga Kampung Timur, bukan warga Wonorejo saja. kalau Wonorejo hanya meliputi meliputi 5 RT tapi kalau ini seluruh RT baik di gunung Samarinda maupun gunung Samarinda baru boleh membuang sampah di sini karena untuk masyarakat ini bukan untuk wilayah gunung Samarinda saja," tandasnya.

Pemasangan tanda dilarang membuang sampah di TPS lama Wonorejo

Ditempat yang sama Lurah Gunung Samarinda Tarso mengatakan rasa syukur atas peresmian kegiatan ini. TPS yang baru ini adalah salah satu harapan masyarakat yang sudah lama ingin diwujudkan dan hari ini dapat terealisasi.

"Alhamdulillah, ini sebetulnya keinginan semua masyarakat kelurahan gunung Samarinda, selain permasalahan banjir problem lain yang saya tanya ya masalah pembangunan TPS baru," kata Tarso.

Dengan adanya TPS yang baru, Tarso menghimbau kepada masyarakat agar membuang sampah di tempat yang baru dan tidak lagi membuang ke TPS yang lama.

"Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya," harapnya.

Tarso menambahkan, adanya TPS baru ini diharapkan dapat bisa diberdayakan, mengingat daerah kampung timur (nama populer daerah gunung samarinda dan gunung Samarinda baru dan sekitarnya) terdapat wisata kuliner yang sangat banyak. Dengan itu pihak kelurahan dan LPM bisa bekerja sama untuk mengelola hal tersebut.

"Sehingga sampah ini benar-benar tidak sekedar untuk tempat membuang sampah tapi juga untuk kesejahteraan masyarakat gunung Samarinda," imbuhnya.

TPS yang sebelumnya sangat kecil tidak sesuai dengan volume sampah masyarakat yang dibuang tiap harinya, tak jarang sering terjadi penumpukan sampah hingga keluar ke jalan raya. Hal itu yang membuat kemacetan dan pemandangan yang tak elok di mata.

Dengan ditututpnya TPS yang lama, pihak kelurahan dan LPM memiliki opsi alternatif untuk menyulap TPS yang awalnya tak elok dipandang mata, bisa jadi hal yang menawan dan bermanfaat.

"Ada dua pilihan, dibuat taman atau kita cor menambah pelebaran jalan, tapi mudah mudahan yang mana yang terbaik, tapi harapan saya barangkali kita lebarin, karena memang disitu sering terjadi kemacetan," sebutnya," pungkasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nursyamsiarni Djufril Larose menyampaikan, bahwa selama pandemi covid-19 di kota Balikpapan secara umum terjadi kenaikkan volume sampah.

“Kalau bicara sampah secara umum memang terjadi kenaikkan timbunan sampah yang akhirnya masuk ke TPA Manggar,” ujarnya.

Menurutnya, kenaikkan volume sampah itu karena masyarakat saat ini lebih berhati-hati dalam berbelanja. Dan cenderung memilih membeli makanan dalam kemasan.

“ini bisa terjadi karena terkait dengan prokes, jadinya hati-hati berbelanja dan lebih memilih dalam kemasan. Kesadaran masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan mengalami peningkatan pemesanan makanan atau pembelian secara online, dari sisi kemasan juga banyak membutuhkan plastik dan lain-lain, konsumsi makanan lebih banyak buah-buahan,”Jelasnya.

Menurutnya rata-rata sampah yang masuk ke TPA Manggar setiap harinya sekitar 350 hingga 400 ton.

Kendati begitu dia bersyukur, kesadaran masyarakat yang tinggi didukung Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) hingga kelurahan untuk menyediakan fasilitas tempat sampah atau TPS dilingkungan masing-masing.

“Dengan adanya upaya kesadaran dari masyarakat dalam hal ini didukung langsung garda terdepannya, kita memiliki LPM saat ini yang sangat aktif dan sampai memiliki TPS yang di inisiasi dan didukung masyarakat sendiri,” ujarnya

"Salah satunya di Kelurahan Gunung Samarinda Balikpapan Utara bersama LPM dan masyarakat membuat TPS. Ini harus menjadi contoh, masyarakat didukung LPM, bersama kelurahan dan Pemerintah Kota sehingga masalah sampah dilingkungan masyarakat bisa tertangani,” ujarnya

Disamping itu lanjutnya, kedisiplinan masyarakat juga dibutuhkan dalam pengelolaan sampah. Diantaranya tidak membuang sampah sembarangan. Membuang sampah ke TPS di waktu yang telah ditentukkan yakni pukul 18.00 – 06.00 Wita. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar