KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Politeknik Negeri Balikpapan memprakarsai kuliah umum pendidikan anti korupsi, Selasa (8/3/2022). Mengangkat tema penanaman nilai-nilai integritas dan anti korupsi. Diikuti seluruh staf dan dosen secara daring dan tatap muka, tak tanggung-tanggung langsung mengundang Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Ak., S.H., CFE.
Dalam penyampaian materi yang diberikan, ia mengatakan korupsi bisa dilakukan dimana saja. Utamanya di lingkup pemerintahan. Menurutnya, korupsi biasanya dilakukan oleh seseorang atas kewenangan jabatan. ”Korupsi biasanya dilakukan karena penyelewengan jabatan. Mereka disuap untuk kepentingan,“ ujar Alexander Marwata.
Nah di KPK, ada tiga hal pendekatan yang dilakukan dalam memberantad korupsi. Pertama lewat pendidikan, perbaikan sistem tata kelola dan penindakan.
Kuliah umum yang dilakukan Poltekba saat ini, salah satu contoh pendekatan melalui pendidikan. Langkah kampus vokasi Balikpapan ini patut diapresiasi.
”Tak hanya kampus, lingkungan pendidikan disasar sejak pra sekolah. Tujuannya supaya para pelajar dan teman-teman mahasiswa paham apa itu korupsi dampaknya. Sehingga mereka punya pola pikir tentang budaya anti korupsi sejak dini,“ jelasnya.
Kedua, dalam memberantad korupsi, kata dia juga perlu memperbaiki sistem tata kelola pemerintahan. Biasanya koordinasi dengan pemerintah pusat daerah. Utamanya daerah yang masuk dalam titik rawan menimbulkan korupsi. Selain koordinasi, juga memberikan aturan agar menutup celah korupsi.
”Jika sudah lewat pendidikan dan sistem kelola, masih saja korupsi, tentunya penindakan harus dilakukan agar ada efek jera bagi pelakunya,“ jelasnya.
Sementara Direktur Poltekba Ramli, S.E., M.M dalam sambutannya mengatakan kuliah umum ini dilaksanakan dalam rangka menitipkan dosen dan tenaga pendidik terkait pendidikan anti korupsi. Hal ini akan terus dilakukan, termasuk dilingkungan mahasiswa.
Ya, dalam kurikulum, terkhusus jurusan akuntansi mempelajari mata kuliah pendidikan anti korupsi dengan dua SKS di semester dua. Kemudian di jurusan lain, unsur pendidikan anti korupsi dimasukan ke mata kuliah kewarganegaraan dan etika profesi.
“Poltekba akan terus mendukung budaya anti korupsi. Tak hanya kurikulum nya, setiap awal tahun juga kerap mengadakan revolusi mental di lingkup tenaga kependidikan. Juga membentuk unit layanan terpadu sebagai bentuk keterbukaan,“ jelasnya.
Nah, ia pun berharap dengan kuliah umum ini, budaya anti korupsi di Poltekba bisa terus digelorakan. “Sekali lagi, terima kasih kepada Pak Wakil Ketua KPK atas kehadiran nya di Poltekba. Semoga kegiatan ini bisa terus dilakukan. Kami sangat berharap itu,“ tutupnya. (and)