Tulis & Tekan Enter
images

Rapat Terbuka Senat pengukuhan mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024.

Welcome Home! Poltekba Kukuhkan 543 Mahasiswa Baru

KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Politeknik Negeri Balikpapan melaksanakan Rapat  Terbuka Senat pengukuhan mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024. Jumat (18/8/2023), total 543 mahasiswa dikukuhkan oleh Direktur Ramli, S.E., M.M.

Sebelum dikukuhkan, para mahasiswa baru terlebih dahulu melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), 14-17 Agustus 2023.

Ramli, S.E., M.M mengatakan dalam sambutannya, para mahasiswa baru ini merupakan penerus bangsa. Mereka orang-orang terpilih yang berhasil masuk ke kampus vokasi.

“Mewakili kampus, saya ucapkan terima kasih dan selamat bergabung di keluarga Poltekba. Adik-adik semua patut bersyukur karena sudah masuk ke salah satu kampus vokasi di Indonesia,“ ujar Ramli, S.E., M.M.

Melalui Poltekba, kata dia memfasilitiasi para mahasiswa untuk berprestasi dan menjadi lulusan yang siap bersaing. Dengan ratusan dosen baik yang telah S2 maupun S3. “Ditambah dengan fasilitas lengkap yang dapat membantu mahasiswa baik akademik maupun non akademik,” jelasnya.

Tak hanya itu, berada di Poltekba tentu para mahasiswa akan dihadapkan dengan kolaborasi. Mengingat politeknik merupakan kampus kolaborasi dengan link and match. “Di Politeknik, banyak praktek dari pada teori. Dengan menerapkan konsep 8+i dengan link and match,” tambahnya.

Sementara, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Poltekba, Candra Irawan, S.T., M.Si mengatakan dari total, 543 calon mahasiswa, Program Akuntansi paling diminati. Tercatat ada 125 calon mahasiswa baru.

Selain pengukuhan, para mahasiswa baru juga mendapatkan kuliah umum oleh Dr. Tuatul Mahfud, M.Pd. Mengangkat tema pengembangan keterampilan masa depan : Revolusi Industry 4.0 & Society 5.0.

Dalam paparannya, perkembangan dunia kerja dan dunia industri telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dan sangat dinamis sekali. Bagi Politeknik sebagai lembaga pendidikan vokasi tentu saja perkembangan tersebut harus direspon secara positif.

Bahkan menurutnya, dunia kerja dan dunia industri merupakan kiblat utama dalam pengembangan pendidikan vokasi. Artinya, sekecil apapun perubahan yang terjadi di dunia kerja dan dunia industri akan menjadi acuan utama dlm pengembangan pendidikan vokasi. Semua itu dilakukan dalam rangka menjaga relevansi antara kebutuhan dunia industri dengan dunia pendidikan.

“Tentu saja, ketika konsep ini dibawa dengan baik akan menggeser paradigma lama pendidikan vokasi. Semula menggunakan pendekatan supply driven berubah menjadi demand driven. Dahulu, paradigma supply driven dimaknai : pokoknya SMK dan Politeknik berusaha sebanyak-banyaknya mencetak calon tenaga kerja tanpa mempertimbangn kebutuhan pengguna lulusan,” jelasnya.

Nah, hampir sekitar 70% jenis pekerjaan seperti collecting, processing data, dan pekerjaan fisik terancam tergantikan oleh teknologi otomasi dan kecerdasan buatan. Kondisi ini jika tidak diantisipasi dengan baik adik-adik mahasiswa kelak hanya menambah angka pengangguran jika pembelajaran hanya difokuskan pada penguasaan keterampilan teknis tersebut. Karena pekerjaan tersebut kelak tidak tersedia dan digantikan oleh teknologi otomasi.

Selain itu, permasalahan pengangguran juga menjadi isu yang hangat di pendidikan vokasi. Sejauh ini, pendidikan vokasi menyumbang angka pengangguran terbuka yang paling besar termasuk SMK dan politeknik.

Melihat kondisi ini, maka sistem monitoring keterampilan dan informasi pasar kerja sangat perlu dilakukan oleh dunia pendidikan untuk menjamin kesesuaian kualifikasi lulusan dengan kebutuhan dunia industri. Lalu keterampilan yang seperti apa yang dibutuhkan di masa depan?.

Jadi, begitu pentingnya penguasaan keterampilan non-teknis atau soft skill untuk menghadapi tantangan masa depan. Adik-adik mahasiswa perlu membekali diri sedini mungkin selama perkuliahan di kampus ini. Ada banyak cara yang dapat saudara lakukan, baik di dalam perkuliahan maupun di kegiatan kemahasiswaan.

“Jangan pernah berpuas diri dengan capaian IPK tinggi tapi miskin pengalaman organisasi. Karena sejatinya, perolehan keterampilan non- teknis juga banyak dijumpai di kegiatan kemahasiswaan. Sekali lagi selamat bergabung dan terus berkarya,“ tutup Dr. Tuatul Mahfud, M.Pd. (and)


TAG

Tinggalkan Komentar