KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Politeknik Negeri Balikpapan melaksanakan seminar motivasi dan sosialisasi hak dan kewajiban program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka angkatan 2023. Berlangsung di Gedung Terpadu Lantai Empat, Kamis (18/1/2024) kemarin, total 180 mahasiswa penerima KIP Kuliah hadir. Baik penerima skema satu maupun skema dua.
Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Poltekba, Candra Irawan, S.T., M.Si mengatakan sosialisasi ini cukup penting diberikan kepada para mahasiswa penerima program KIP kuliah. Sehingga mereka tahu apa yang menjadi hak dan kewajibannya selama program berjalan.
Ya, untuk hak yang mereka dapat terbagi menjadi dua skema. Skema pertama, kata dia berupa beasiswa dengan mendapatkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp 1.100.000 per bulan atau mendapatkan bantuan biaya hidup sebesar Rp 6.600.000 per semester.
Pun skema dua, lanjut dia yakni beasiswa yang diterima hanya dibayarkan sesuai dengan UKT yang disetujui. “Alhamdulillah sosialisasi nya berjalan lancar. Para mahasiswa harus benar-benar memahami apa saja yang menjadi hak dan kewajibannya,” ujar Candra Irawan.
Pun begitu, Candra Irawan menjelaskan para mahasiswa juga harus memenuhi kewajiban nya selama tercatat dalam program ini. Yakni mentaati peraturan, wajib mempertahankan IPK sesuai dengan ketentuan yakni 3,00. Tak hanya itu, para mahasiswa juga aktif organisasi kemahasiswaan, mengikuti tiga kegiatan per semester. Diantaranya seminar, sosialisasi, diskusi ilmiah, workhop hingga kegiatan lainnya yang dibuktikan dengan sertifikat peserta atau panitia.
“Para penerima juga menyerahkan laporan perkembangan akademi, prestasi, keuangan serta dana biaya beasiswa sampai batas waktu yang diberikan. Tentunya, yang paling penting, bagaimana kulus tepat waktu dengan prestasi mengkilap baik akademik dan non akademik,” jelasnya.
Ia pun berharap dari sosialisasi ini, para mahasiswa dapat memahami terkait hak dan kewajibannya. Sehingga dapat diimplementasikan sesuai dengan ketentuan yang ada. “Berharap dari program ini, harapan pemerintah tentu kelangsungan belajar dan mengajar bisa tuntas sampai lulus kuliah,” tutupnya. (and)