Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Setelah dua tahun tertundanya keberangkatan jemaah umrah akibat pandemi, akhirnya untuk yang ketiga kalinya pada Rabu (12/1/2021) di Bandara Sepinggan Balikpapan, sebanyak 290 warga Kalimantan Timur diberikan kesempatan untuk menginjakkan kakinya ke tanah suci.
Sejumlah jemaah tersebut diantaranya, dari Penajam Paser Utara 88 jemaah, Tanah Grogot 12 jemaah, Samarinda 12 jemaah, dan Balikpapan 178 jemaah.
Keberangkatan sebelumnya dilakukan pada 7 Januari 2021 sebanyak 50 orang, dan pada 10 Januari 2021 sejumlah 23 jemaah. Hal tersebut disampaikan oleh Kanwil sub kordinator penyelenggara umroh dan haji khusus, Ahmad Munir Gawi. Iya juga menjelaskan metode keberangkatan jemaah sudah berdasarkan regulasi prokes Pemerintah Pusat.
"Jadi semua satu pintu, transitnya di jakarta Bandara Soekarno Hatta dulu. Disana dikarantina sehari di asrama haji pondok gede, lalu bisa berangkat ke arab saudi. Sesampainya disana dikarantina kembali 4 malam 5 hari," jelasnya saat diwawancarai media.
"Dan untuk kepulangan tetap mengikuti prosedur pemerintah pusat, dimana setiap kedatangan dari luar negeri wajib karantina selama 7 hari baik di hotel atau di asrama haji yang telah ditentukan," tambahnya.
Untuk persyaratan dasar, lanjutnya, telah vaksin dua kali dan dengan tubuh yang sehat. Setiap keberangkatan dan kepulangan wajib selalu PCR.
"Jadi jemaah wajib diberi edukasi dari pihak penyelanggara, baik prokes dan karantina," terangnya.
Kepala Cabang PT Samira Ali Wisata Balikpapan, Yulda Susanti, mengatakan bahwa menyesuaikan aturan Kemenag, keberangkatan hari ini khusus untuk jemaah yang tertunda dikarenakan kriteria umur. Dan semua jemaah sudah melalui prokes yang ketat.
"Jadi kemarin waktu arab saudi membuka jalur umrah yang boleh hanya usia 18 hingga 55 tahun. Dan Alhamdulillah yang berangkat hari ini usia termuda 13 tahun dan tertua 73 tahun. Mereka juga sudah sesuai prokes telah vaksin kedua, karena kalau belum tidak bisa dibuatkan visa," ungkap Yulda Susanti saat diwawancari media.
Yulda Susanti juga menyampaikan bahwa keberangkatan susulan akan dilakukan pada 9 Februari 2021 dengan melibatkan 450 jemaah dari warga Samarinda dan Berau.
"Jadi yang tertunda karna kesehatan dan biaya itu ada 300an calon jemaah lagi," akunya.
Yulda berharap, seluruh calon jemaah umrah nya akan bisa diberangkat kan pada tahun ini. Untuk itu iya pun berupaya mencapai sesuai pen jadwalan pada bulan Maret 2022.
"Waiting list nya masih banyak sekali, masih ada sekitar 1.200, oleh karena itu pada bulan februari akan kami berangkat dua kloter lagi, di tanggal 9 dan 21," tutur Yulda.
Sementara itu Perwakilan Kemenag Balikpapan, Suharto Baijuri mengatakan, bahwa jemaah sangat gembira dengan regulasi baru yang diberikan pemerintah, antusias warga pun disambut baik dengan mengijinkan mereka untuk melaksanakan Umrah.
"Ya sudah dua tahun lamanya mereka menunggu dan boleh berangkat, jemaah pun akhirnya bisa melepas rindu dengan berkunjung ke tanah suci," kata Suharto.
Suharto pun berharap kedepannya situasi semakin membaik, sehingga jemaah umrah yang belum berangkat dapat merasakan kesempatan yang sama.
"Saya berharap yang sudah tiba disana, dapat mendoakan kondisi negara kita, agar kita cepat pulih dan berjalan normal kembali segala keadaan kita. Insyaa Allah doa kawan-kawan disana mabrur," akunya. (lex)