KaltimKita.com, TANA PASER - Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Paser menggelar bimbingan teknis kepada 139 perangkat desa di Paser pada pekan lalu. Tema yang diusung ialah pengelolaan sistem informasi desa (SID) dan tata ruang berbasis digital. Sekretaris Apdesi Paser Taher mengungkapkan 10 desa akan dipilih sebagai pilot projek untuk segera mewujudkan digitalisasi itu.
Namun belum ditentukan desa apa saja, karena masih pemetaan mana desa yang siap dan mendapatkan sponsor dari pihak ketiga. Tujuan ke depan ialah agar informasi desa bisa lengkap disimpan di data digital, lalu terkoneksi dengan Bappedalitbang dan Diskominfo sebagai induk pembangunan serta informasi daerah.
"Jadi ke depannya kita bisa dengan mudah melihat potensi desa, mulai dari lahan apa saja, status kawasan, dan potensinya apa. Sehingga memudahkan investor yang ingin masuk," kata Taher, Minggu (13/3/2022).
Dari 139 desa di Paser saat ini, Taher menyebut belum ada yang memberikan pelayanan digital seperti di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Atau setara dengan kelurahan. Sehingga perlu diberikan bimtek untuk peningkatan kapasitas aparatur desa. Kini baru Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang baru berbasis digital.
Taher menyebut SID digitalisasi ini agar desa di Paser bersiap menyambut Ibu Kota Negara (IKN) yang hanya bersebelahan dengan Paser di Penajam Paser Utara (PPU). Sehingga ke depan pelayanan publik sudah seperti di sejumlah daerah yang menerapkan Smart City.
Selain itu Taher juga berharap agar Pemprov Kaltim pada 2022 ini, kembali memberikan bantuan keuangan (Bankeu) ke seluruh desa di Paser. Pada 2021 lalu tiap desa mendapatkan Rp 50 juta, untuk peningkatan pelayanan dan kebutuhan perangkat desa. "Kami harap pada 2022 ini bisa meningkat lagi nilainya, Rp 200 juta kalau bisa per desa," pungkasnya. (so/and)