Kaltimkita.com, KUBAR – Sekretaris Kampung Geleo Asa Perdinan mewakili Petinggi Kampung Idris mengatakan Tekad masyarakat dan Pemerintah Kampung Geleo Asa memang tak diragukan untuk komitmen menjaga hutan mereka tetap asri. Bahkan, ketika hutan tropis maupun gambut dirintis. Maka, sesegera mungkin ditanam kembali, sehingga, kondisi alam di Geleo Asa sangat mendukung program FCPF-Carbon Fund.
Ketika panen, lahan tetap dikelola dengan baik tanpa harus dibiarkan begitu saja.
"Hingga saat ini seluruh masyarakat Geleo Asa komitmen untuk tidak menggarap lahan yang bukan produktif. Artinya, lahan yang bukan produktif atau lahan alami tetap dijaga dengan baik. Begitu juga lahan produktif dikelola sesuai pembinaan Pemerintah Daerah, khususnya sesuai peruntukan pertanian," jelasnya.
"Bahkan, produksi padi dan durian serta karet Geleo Asa menjadi unggulan Kutai Barat. Termasuk, satwa langka sejenis Bekantan masih banyak di hutan Geleo Asa," sambungnya.
Pengelolaan hutan tropis maupun lahan gambut Geleo Asa menjadi kehidupan wajib bagi masyarakat. Karena itu, penanaman kembali hutan juga menjadi program utama agar hutan kampung tetap terjaga dan sejuk. Baik ketika pagi hari maupun siang hari.
Sementara Ketua Kelompok Tani Suka Maju Heri Gunawan menjelaskan masyarakat Geleo Asa sangat peduli dengan hutan yang ada di daerah ini."Makanya, hutan di Geleo Asa masih asri tidak ada yang merusaknya. Karena, hutan bagian dari kehidupan kami. Bahkan, hutan tropis selalu dijaga dengan baik," ungkapnya.
Ditambahkan, masyarakat yang biasanya merambah hutan secara liar, sekarang mereka diberikan lahan di sekitar kawasan hutan. Mereka juga diberikan bantuan bibit agar tidak merambah dan justru menjadi lebih produktif.“Mereka punya lahan dan punya tanaman menghasilkan, maka mereka akan jaga hutan,” Masyarakat sekitar hutan pun telah