Kaltimkita.com, JAKARTA – Kalian pernah terpikir tidak, dari mana asal nama-nama bulan dalam kalender Masehi? Pada dasarnya ada tiga sumber, dewa Yunani dan Romawi, penguasa Romawi, dan angka.
Penanggalan Masehi yang kita gunakan saat ini mengikuti kalender Gregorian, namun didasarkan pada kalender Romawi kuno, yang diyakini ditemukan oleh Romulus, raja pertama Roma sekitar tahun 753 SM.
Dari 12 bulan yang ada dalam kalender Masehi, hanya 10 di antaranya yang memiliki resmi. Berikut adalah asal usul nama bulan dari Januari hingga Desember, dikutip dari situs Farmers Almanac, Senin (1/1/2023).
Januari
Januari berasal dari ‘Janus’ nama dewa pintu dan gerbang Romawi. Janus memiliki dua wajah, satu melihat ke depan dan satu lagi melihat ke belakang.
Kaisar Roma Julius Caesar yang menjadikan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru, merasa bahwa Januari cocok diambil dari nama dewa ini karena digambarkan dengan wajah menghadap ke belakang dan ke depan, sebagai perumpaan peralihan ke tahun yang baru.
Februari
Februari berasal dari kata berbahasa Latin “Februa” yang berarti “pembersihan”. Februa juga menjadi nama sebuah festival penyucian dan penebusan dosa yang diadakan setiap tanggal 15 di bulan ini.
Maret
Maret mengambil nama dari dewa perang Romawi March atau Mars. Kalender Romawi awalnya dimulai pada bulan Maret karena itu adalah bulan paling awal dalam setahun saat cuaca mulai hangat untuk memulai perang.
Dalam perkembangannya, dilakukan reformasi kalender untuk menambahkan bulan Januari. Bangsa Romawi beberapa kali mengubah urutan bulan dari mulai berdirinya Roma hingga jatuhnya Kekaisaran Romawi.
April
April berasal dari kata “Aperire” yang berarti membuka. Kata membuka di sini merujuk pada kuncup tanaman dan bunga yang bermekaran karena bulan April menandakan tanaman mulai mekar, kemudian ditandai sebagai awal musim semi.
Mei
Mei berasal dari nama dewi Yunani Maia, putri Atlas dan ibu dari Hermes. Dia adalah seorang pengasuh dan dewi Bumi, menjelaskan hubungannya dengan bulan penanda musim semi ini, yakni ketika bunga dan tanaman bermekaran.
Juni
Juni berasal dari nama dewi Romawi, Juno. Ia merupakan pelindung pernikahan dan kesejahteraan wanita. Sumber lain menyebutkan, Juni juga berasal dari kata Latin, “Juvenis” yang berarti anak muda.
Juli
Nama bulan Juli diperuntukkan menghormati Kaisar Romawi Julius Caesar (100 SM- 44 SM) setelah kematiannya. Pada tahun 46 SM, Julius Caesar membuat salah satu kontribusi terbesarnya bagi sejarah, yakni dengan bantuan Sosigenes, ia mengembangkan kalender Julian, pendahulu kalender Gregorian yang kita gunakan saat ini.
Agustus
Sama seperti Juli, nama bulan Agustus pun digunakan untuk menghormati kaisar Romawi pertama (dan cucu dari Julius Caesar), Augustus Caesar (63 SM- 14 M ). Nama Augustus (kaisar Romawi pertama) berasal dari kata Latin “Augustus”, yang berarti terhormat, mulia, dan agung.
September
September berasal dari kata Latin “Septem” yang berarti tujuh, karena itu adalah bulan ketujuh dari kalender Romawi awal.
Oktober
Dalam kalender Romawi kuno, Oktober adalah nama bulan kedelapan dalam setahun. Okto berasal dari kata Latin “Octo”, artinya delapan.
November
November berasal dari kata Latin “Novem”, yang berarti sembilan. November memang awalnya merupakan bulan kesembilan dalam kalender Romawi kuno.
Desember
Desember berasal kata Latin “Decem” yang berarti sepuluh, karena ini adalah bulan kesepuluh dari kalender Romawi Kuno.
Oktober, November, dan Desember berubah urutan sejak tahun 46 SM, ketika Januari menjadi bulan pertama dari kalender Julian yang baru, menjadikan September menjadi bulan kesembilan, Oktober bulan kesepuluh, November bulan kesebelas dan Desember bulan kedua belas dalam setahun. (det/bie)