Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan, Hasbullah Helmi mengaku optimis bahwa Balikpapan akan mampu merealisasikan nilai investasi tahun 2024 di atas angka Rp 24 Triliun pada awal Februari mendatang.
"Karena angka nilai investasi terealisasi ditahun 2023 itu Rp 24 dari target Rp 18 Triliun. Jadi insyaallah saya optimis nilai investasi ditahun 2024 mencapai di atas angka Rp 24 Triliun," kata Helmi optimis, Rabu (22/1/2025).
Keoptimisan itu disampaikannya, mengingat Balikpapan sudah menjadi kawasan berpotensi, dari berjalannya proyek RDMP Pertamina dan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kaltim.
Dijelaskannya, investor terbesar pada saat ini, masih dipegang oleh sektor Minyak dan Gas (Migas) dari proyek RDMP Pertamina.
Kendati begitu, adanya IKN juga sangat memberikan dampak kehadiran nilai investasi, karena membuat banyak investor berdatangan ke Balikpapan yang merupakan kota penyangga.
Para investor itu, lanjutnya, memanfaatkan jalan-jalan ke Balikpapan sekaligus ke kantor DPMPTSP, untuk menanyakan peluang-peluang dalam berinvestasi.
"Mereka (investor, red) datang ke kantor kami bertanya, bisa gak kami tanam investasi di Balikpapan. Nah, itu yang sering mereka lakukan. Jadi alhamdulillah IKN sangat berpengaruh," akunya.
Helmi mengungkapkan, bahwa sebelum hadirnya IKN dan proyek RDMP Pertamina, target realisasi investasi Balikpapan itu hanya diangka Rp 4 Triliun se-tahun.
Namun kenyataannya, kata dia, ketika ada proyek RDMP dan IKN, maka target realisasi investasi Balikpapan itu melonjak diangka Rp 18 Triliun per-tahun.
"Kalau tahun kemarin, Balikpapan mendapat nilai investasi sebesar Rp 24 Triliun yang 50 persennya dari RDMP, maka Rp 12 Triliun lainnya didapat dari investasi dari berbagai sektor. Berarti, investasi dari sektor lainnya naik sekitar Rp 9 Triliun dari yang tadinya hanya Rp 4 Triliun," urainya.
"Hadirnya IKN membuat banyak investor UMKM yang masuk. Dari 5.000 NIB (Nomor Induk Berusaha) UMKM yang masuk, top limanya ada pelaku kuliner seperti warung, cafe hingga restoran," sambungnya.
Helmi menambahkan, untuk target nilai investasi ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, yang kemudian di breakdown ke Provinsi, lalu Provinsi lah yang merincikan ke Kabupaten/Kota.
Pada 2024 kemarin hingga triwulan ketiga, Balikpapan sudah mencapai di atas Rp 18 Triliun dari target Rp 20 Triliun.
Lalu pada awal Februari mendatang, akan ada rilis dari Pemerintah Pusat untuk berapa nilai Investasi di kota Beriman.
"Jadi yang mengeluarkan angka berapa realisasi investasi kota Balikpapan itu bukan DPMPTSP Balikpapan. Sehingga kami tidak mengklaim sekian nilai investasi yang kita miliki, namun Pusatlah yang mengeluarkan nilai-nilai Investasinya," tutupnya. (lex)