Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Maraknya kemacetan yang terjadi belakangan ini menjadi penyakit baru bagi Kota Balikpapan. Pasalnya, hampir setiap daerah di Kota Beriman selalu saja dijumpai kepadatan kendaraan dari pagi bahkan hingga sore.
Kicauan masyarakat pun semakin ramai, bukan hanya di story WhatsApp, keluhan itu pun bising hingga ke media sosial.
Ya, hal tersebut mengundang reaksi Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri. Menurutnya, Balikpapan berproses menjadi Kota yang besar apalagi sudah sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), maka biang kemacetan menjadi sulit dibendung dengan ramainya migrasi.
Ditambah pula, megaproyek stategis nasional RDMP Pertamina semakin memadatkan jumlah penduduk di Balikpapan.
"Tentunya hal ini harus dipikirkan untuk dua sampai tiga tahun ke depan akan seperti apa dampaknya. Mengingat akan banyak orang yang masuk ke Balikpapan, apalagi menyangkut IKN," kata Alwi, Senin (6/3/2023).
Namun hal itu perlu diantisipasi. Alwi mengatakan bak sedia payung sebelum hujan, mengurai kemacetan mesti dilakukan sedari ini. Selain melakukan pelebaran jalan, solusi lainnya yakni juga membangun Flyover (jembatan layang).
"Solusi-solusi terbaik itu pelebaran jalan di beberapa titik lokasi yang rawan kemacetan. Dan harusnya juga ada pembangunan flyover seperti di Samarinda dan Jakarta. Jadi kita harus sudah mulai memikirkan kedepannya agar bisa mengatasi kemacetan ini," ujar pria Politisi Golkar itu.
Ia sependapat, jika disetujui maka pembangunan flyover perdana dilakukan di simpang Muara Rapak. Walau begitu, Alwi mengakui bahwa merealisasikan hal tersebut pastinya akan terkendala anggaran.
Ia menilai pembuatan jembatan layang dapat meraup puluhan milyar, dan Balikpapan diperkirakan tidak memiliki biaya sebesar itu. Namun, itu bisa terjadi jika mendapat bantuan dari pihak DPRD Provinsi.
"Yang pastinya akan mengeluarkan sampai puluhan Miliar untuk membangun Fly Over, sedangkan Kota Balikpapan masih belum memiliki anggaran yang segitu banyak. Dan ini tentunya harus ada bantuan dari Provinsi," terangnya.
"Ini bisa terjadi jika kami para anggota dewan menyuarakan pembangunan Fly Over. Bukan hanya untuk di satu titik macet, tetapi seperti dari Muara Rapak sampai dengan Gunung Sari memang perlu dibangun," harapnya.
Kendati demikian, Alwi berupaya akan memperjuangkan solusi tersebut pada rapat Badan Anggaran (Banggar) nantinya.
"Nanti kalau ada rapat banggar 2023, kami akan membahas masalah ini," tutupnya. (lex)