Kaltimkita.com, JAKARTA – Ada ragam mobil China yang bakal meramaikan lantai Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Rencananya GIIAS 2023 siap bergulir pada 10-20 Agustus 2023 mendatang.
Semakin ke sini, makin banyak mobil merek China yang meramaikan pasar otomotif Indonesia. Belakangan mobil China memang menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia. Harganya relatif terjangkau diimbangi dengan penyematan teknologi yang tak kalah dengan para pabrikan Jepang. Sejak tahun 2017, hingga saat ini jumlah mobil merek China kian bertambah. Dimulai dari Wuling, DFSK, dan teranyar ada Chery yang comeback untuk ketiga kalinya.
Jelang pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, dipastikan mobil China bakal makin bertambah. Beberapa sudah memastikan diri bakal melantai di pameran otomotif tahunan itu. Yang sudah lebih dulu seperti Wuling, Chery, dan DFSK akan memanaskan lagi lantai GIIAS 2023.
Selain tiga merek itu, akan ada Haval, Ora, Tank, dan Neta. Berlanjut baru-baru ini Maxus juga dipastikan melantai di bawah naungan PT Indomobil Wahana Trada. Dari tiga merek sekarang jumlahnya sudah delapan hampir menyamai pabrikan Jepang.
Bukan rahasia lagi mobil merek Jepang sudah cukup mendominasi di Indonesia sejak puluhan tahun silam. Merek-merek Jepang yang mengisi pasar otomotif Indonesia antara lain, Toyota, Mitsubishi, Honda, Nissan, Suzuki, Daihatsu, Mazda, Subaru hingga Lexus.
Pasar otomotif Indonesia memang terbilang seksi untuk sejumlah pabrikan. Rasio kepemilikan mobil di Indonesia boleh dibilang masih rendah dan menjadi peluang bagi para pabrikan untuk menjajakan mobilnya di Tanah Air.
“Tahun 2022 lalu, secara global produksi kendaraan bermotor di Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-11, sementara untuk market domestik Indonesia berada diposisi ke-14 di dunia. Dengan jumlah total penduduk mencapai lebih dari 275 juta jiwa, dan rasio kepemilikan mobil sebesar 99 unit per 1.000 penduduk, Indonesia memiliki pasar potensial terbesar di Asia Tenggara,” ungkap Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi belum lama ini.
Adapun soal kehadiran mobil merek China di Indonesia yang makin bertambah, kata Nangoi justru membuat pilihan masyarakat semakin banyak. Menurut Nangoi, keberadaan merek mobil asal Negeri Tirai Bambu itu juga tak mengancam pabrikan Jepang. (det/bie)