Tulis & Tekan Enter
images

Band bernama Mavia Ethnic Borneo yang didirikan oleh Mail, Uvi, dan Amin ini memiliki personel lengkap delapan orang.

Berkenalan dengan Band Tradisional Lokal Mavia Ethnic Borneo, Juara Umum Kaltim Fest 2023 

KaltimKita.com, TANA PASER - Meskipun baru terbentuk 2022, band lokal yang bergenre musik tradisional ini telah memiliki prestasi mengagumkan di level provinsi Kaltim. Band bernama Mavia Ethnic Borneo yang didirikan oleh Mail, Uvi, dan Amin ini memiliki personel lengkap delapan orang.

Uvi mengatakan genre yang mereka pilih dengan bernafaskan musik tradisional Kalimantan yang diaransemen apik dipadukan alat musik modern untuk menciptakan musik yang harmonis dan kekinian. Para personel dalam grup ini telah berkecimpung didalam seni tradisional semenjak tahun 2009 dan sudah berbagai macam pementasan budaya telah ditampilkan baik dalam kegiatan lokal, provinsi, nasional, dan bahkan luar negeri.

Seluruh personel band beralamat di Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser terdiri dari Amin (Vocal dan Suling), Mail (Sapeq), Uvi (keyboard) Beny
(guitar), Obod (bass), Firman (tambur) .
Karya yang mereka bawakan pada Kaltim Fest 2023 lalu di Samarinda dan menjadi juara n adalah lagu berjudul The Heart Song of a Rangkong.

"Lagu ini adalah lagu yang menceritakan perasaan burung Rangkong atau di Kalimantan dikenal dengan nama burung enggang. Di mana Rangkong adalah burung endemik Kalimantan yang saat ini mulai sedikit populasinya, mereka merasa kecewa dengan keadaan hutan tempat tinggalnya yang saat ini sudah banyak di tebang," kata Upi, Senin 27 November 2023.

Karya ini diangkat dari sebuah rasa keprihatinan personel tentang keadaan burung Enggang/Rangkong yang ada di Kalimantan. Dulunya di sekitar pemukiman masih terdengar keras suara kepakan sayapnya, namun kini sangat jarang sekali terlihat lagi.

Dari banyak jenis burung Enggang/Rangkong, banyak sekali hampir punah, dengan lagu ini band tersebut berharap agar semua pendengar dapat merasakan perasaan hati burung Rangkong.

Ada bahasa Paser dalam lirik yaitu "Po main kruan Keo be aso, nte Awa kain besalai, lati alas Yo Belo Keo aut nte Awa kain sekokan artinya dalam bahasa Indonesia di hari esok masih adakah tempat kami besarang, pohon dan hutannya tak ada lagi tempat  kami mencari makan. (wir)


TAG

Tinggalkan Komentar