KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Bursa calon ketua umum (caketum) KONI Balikpapan kian ramai dan menarik. Para calon terus melakukan manuver untuk meminta dukungan kepada cabor. Termasuk Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri yang berencana maju.
Ya, politikus partai Golkar tersebut secara resmi mendapat dukungan dari Perkumpulan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Balikpapan. Surat dukungan tersebut diberikan langsung oleh Abdulloh selaku ketua.
Ketua DPRD Balikpapan ini mendukung Alwi maju dalam perebutan kursi induk olahraga di Kota Minyak. “Ya PBFI Balikpapan mendukung Alwi maju sebagai calon ketua umum koni. Ini sesuai arahan Pak Abdulloh,“ kata Sekretaris Umum PBFI Balikpapan, Ajid Kurniawan kepada media ini, Rabu (23/3/2022) tadi malam.
Selain PBFI Balikpapan, para cabor juga menyatakan dukungan nya kepada mantan manajer Persiba Balikpapan U-21 dan Ketua PBSI Balikpapan tersebut.
Sebelumnya, Alwi Al Qadri mengatakan berniat maju sebagai calon ketua karena terketuk ingin memajukan olahraga di Balikpapan. Minimal bisa memperjuangkan anggaran untuk cabor melalui dana hibah.
Terlebih selama ini, dikatakan KONI Balikpapan sangat minim menerima dana dari pemerintah yang berimbas pada atlet dan kegiatan cabor.
Memang minimnya anggaran, kata dia akibat pandemi Covid-19. Kedua tentu persoalan komunikasi antara pengurus KONI Balikpapn dengan walikota dan DPRD Balikpapan.
“Sehingga untuk anggaran KONI memang perlu dan wajib berkomunikasi dengan baik bersama Pemkot dan DPRD,” ujarnya.
Andai benar-benar terpilih, ia akan memperjuangkan agar anggaran KONI Balikpapan bisa bertambah. “Yang terpenting itu komunikasi yang dibangun dengan baik. Karena di periode-periode sebelumnya KONI Balikpapan bisa mendapatkan anggaran yang cukup besar,“ ujarnya.
Mengingat saat ini ada beberapa calon yang juga maju, ia mengaku sah-sah saja. Tapi yang terpenting siapapun yang terpilih nantinya, dedikasi terhadap cabor murni untuk memajukan olahraga. Jangan dijadikan KONI Balikpapan sebagai mata pencaharian. Termasuk di jajaran pengurus nya. Karena sangat rentan dengan dana hibah. Itu tidak baik melalukan hal-hal seperti itu. “Semua harus murni demi kepentingan cabor dan atlet“ jelasnya. (and)