Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Sudah hampir sepekan bulan suci Ramadan, kenaikan harga daging sapi di Kota Balikpapan semakin menjadi perbincangan masyarakat. Apalagi diketahui harganya mulai melonjak.
Hal tersebut ditanggapi langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Arzaedi Rachman, yang mengatakan, bahwa kenaikan harga daging sapi memang sudah diperkirakan, dikarenakan stok untuk kota Balikpapan hanya bergantung kepada pemasok.
"Harga daging terpaksa naik karena kebutuhan meningkat, apalagi Kota Balikpapan bergantung pada daerah pemasok. RPH (Rumah Potong Hewan) kita saja cuma mampu 2,7 ton dalam sebulan. Sedangkan kebutuhan kita per hari 5,11 ton," beber Arzaedi, saat dikonfirmasi awak media, pada Jumat (8/4/2022).
Ia mengungkapkan, kebutuhan Balikpapan akan komoditas daging memang sangat tinggi. Lantaran biaya produksi naik harga ikut harus menjadi naik. Sehingga ia berharap agar pelaku usaha yang menaikkan harga masih dalam batas wajar.
"Yang penting para pedagang bukan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Mohon teman-teman pelaku usaha bijak dalam hal ini," tutur Arzaedi.
Arzaedi menjelaskan, kenaikan harga daging kerap terjadi tiap tahunnya, terutama jelang hari besar keagamaan atau momen puasa Ramadan.
Penyebab kenaikan harga komoditas daging sapi ini disebabkan distribusi berasal dari daerah pemasok. Salah satunya kenaikan biaya angkutan distribusi.
"Apalagi Balikpapan ketergantungan dengan daerah pemasok. Tapi kan daging ada banyak pilihan, selain daging sapi potong, ada juga daging beku, daging ayam, kerbau yang bisa dikonsumsi dan rasanya tidak jauh berbeda," terangnya.
Ia menilai, karena kemampuan atau daya beli masyarakat yang masih terbatas, maka akan percuma jika harga daging sapi tersebut dinaikkan terlalu tinggi. "Kalau kenaikan harus wajar, biar seimbang. Karena percuma juga kalau terlalu mahal, nantinya tidak ada yang mau beli," cetusnya.
Harga sewajarnya, misalnya di kisaran Rp 100 ribu per-kilogram. Namun jika mendekati Rp 200 ribu maka sudah terlalu jauh mengalami kenaikan. "Saya sampaikan beberapa waktu lalu, kenaikan diprediksi Rp 140-150 ribu per kilogram di bulan puasa ini. Karena ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya," urainya.
Ditambahkannya, sebelum Ramadan Dinas Perdagangan sudah melakukan inspeksi untuk mengetahui stok komoditas bahan pangan yang salah satunya adalah daging. "Tapi nanti per tanggal 11-23 April kami berencana mengadakan pasar murah di tiap kecamatan. Per-kecamatan dua hari," ujarnya.
Pembukaan akan dilakukan di Kecamatan Balikpapan Kota (Balkot). Penutupan jalan nantinya di kawasan Balikpapan Tengah (Balteng). Untuk Balkot berlokasi di Balikpapan Ocean Square, lalu di Mal Fantasi Balikpapan Selatan.
"Setelah itu pasar murah juga akan dilaksanakan di Pasar Kebun Sayur Balikpapan Barat, Plaza Rapak Balikpapan Utara, Gedung Serbaguna Balikpapan Timur, dan terakhir penutupan di Kantor Kelurahan Sumber rejo Balikpapan Tengah. Dan Insyaallah harga murah," pungkasnya. (lex)