Tulis & Tekan Enter
images

Kepala Dinsos Kaltim, Andi Muhammad Ishak

Dinsos Kaltim Kejar Rintisan Sekolah Rakyat di SMAN 16 Samarinda Tahun Ini

Kaltimkita.com, SAMARINDA- Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah mengupayakan percepatan realisasi program rintisan Sekolah Rakyat, dengan target bisa dimulai tahun ini dengan menggunakan gedung SMAN 16 Samarinda.

Kepala Dinsos Kaltim, Andi Muhammad Ishak di Samarinda, Selasa (3/6/2025), mengungkapkan bahwa pihaknya akan bertemu Wakil Menteri Sosial pekan depan untuk membahas tindak lanjut usulan ini. .

Program Sekolah Rakyat ini merupakan bagian dari upaya pengentasan kemiskinan di bidang pendidikan, khususnya bagi masyarakat kurang mampu.

Andi Muhammad Ishak menjelaskan, saat ini terdapat lima lokasi yang diusulkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat, yaitu satu dari provinsi dan empat dari kabupaten/kota (Kutai Kartanegara, Samarinda, Penajam Paser Utara, dan Berau).

Semua lokasi telah ditinjau oleh Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kota Samarinda menjadi yang paling siap dengan lokasi di Palaran. Pembangunan di Palaran diharapkan bisa dimulai bulan ini dan selesai Juni tahun depan, sehingga proses belajar-mengajar dapat dimulai pada Juli 2026.

Sementara itu, usulan lokasi dari Provinsi Kaltim di Bukit Biru, Tenggarong, masih membutuhkan pematangan lahan hingga Desember tahun ini, sehingga pembangunan kemungkinan baru bisa dialokasikan tahun depan.

Untuk mempercepat pelaksanaan pendidikan Sekolah Rakyat, Pemerintah Provinsi Kaltim dan Kota Samarinda mengambil inisiatif dengan program rintisan. Program ini bersifat sementara hingga pembangunan gedung permanen selesai.

 “Harapannya, pada tahun ajaran ini sudah ada siswa yang bisa masuk dalam pendidikan Sekolah Rakyat,” ujar Andi.

Provinsi Kaltim mengusulkan SMAN 16 Samarinda di Jalan Perjuangan sebagai lokasi rintisan. Alasannya, sekolah ini memiliki fasilitas asrama yang tidak terpakai dan satu gedung berisi enam kelas yang bisa digunakan sementara sebagai ruang belajar.

Usulan rintisan ini, dengan persetujuan Gubernur, telah disampaikan kepada Kementerian Sosial. Dinsos Kaltim menargetkan rintisan ini dapat berjalan maksimal selama dua tahun, sambil menunggu rampungnya pembangunan gedung permanen.

Dinsos Kaltim terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Sosial. “Kami optimistis dengan kesiapan sarana dan prasarana yang ada di SMAN 16, terutama gedung yang sudah siap pakai,” kata Andi.

Kekurangan seperti kasur dan laboratorium akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat.

Proses seleksi siswa dan guru akan dilakukan oleh tim dari kementerian terkait. Siswa akan diseleksi berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan diverifikasi langsung ke lapangan.

Fokus awal rintisan ini adalah jenjang SMA, dengan kuota maksimal 100 siswa untuk angkatan pertama, mengingat keterbatasan ruang kelas. (fan/adv/diskominfo kaltim) 



Tinggalkan Komentar