.jpg)
Kaltimkita.com, PENAJAM- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) membina puluhan sekolah adiwiyata. Pembinaan sekolah yang telah menjalankan program adiwiyata atau gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah agar program tersebut terus dijalankan pihak sekolah.
Kepala Bidang Penataan Hukum dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH PPU Ricci Firmansyah mengatakan, DLH mencatat ada 48 sekolah tingkat SD, SMP dan SMA telah menjalankan program sekolah adiwiyata.
“Dari tahun 2012 sampai tahun ini, sudah ada 48 sekolah adiwiyata,” kata Ricci, Senin (4/9/2023).
Ricci mengungkapkan, dari 48 sekolah adiwiyata tersebut ada 18 sekolah adiwiyata tingkat kabupaten, 26 tingkat provinsi dan empat tingkat nasional.
Keempat sekolah adiwiyata yang telah menembus tingkat nasional yakni SMPN 1 PPU, SMAN 1 PPU, SDN 005 Waru dan SDN 13 Penajam. SMPN 1 PPU mendapatkan predikat sekolah adiwiyata tingkat nasional pada 2014. Sedangkan SMAN 1 PPI, SDN 005 Waru dan SDN 013 PPU mendapat predikat sekolah adiwiyata tingkat nasional pada 2016.
“Tahun ini, kami mengajukan empat sekolah adiwiyata untuk tingkat nasional. Mudah-mudahan mendapatkan penghargaan sebagai sekolah adwiyata tingkat nasional,” ujarnya.
Sekolah adiwiyata yang diusulkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk tingkat nasional adalah sekolah yang telah menembus tingkat provinsi.
“Sekolah adiwiyata ini berjenjang, ada tingkat kabupaten, provinsi dan nasional,” ujarnya.
DLH PPU terus mendorong sekolah lain agar mengikuti program sekolah adiwiyata. Karena, program tersebut bertujuan untuk menanamkan pola hidup sehat terhadap peserta didik sejak dini.
“Dampak positifnya sekolah adiwiyata adalah lingkungan sekolahnya lebih asri, nyaman dan pengelolaan sampah. Siswa juga dianjurkan untuk menggunakan tempat minum dan makan yang tidak sekali pakai. Ini bertujuan untuk mengurangi produksi sampah di lingkungan sekolah,” jelasnya. (Adv)
.jpg)
