Tulis & Tekan Enter
images

SAMPAIKAN ASPIRASI: Para penjahit yang akan mendapatkan jatah kios di gedung baru Pasar Penyembolum Senaken menginginkan posisi kios yang strategis.

DPRD Paser Dengarkan Keluhan Penjahit Terkait Pasar Baru Penampungan Senaken

KaltimKita.com, TANA PASER - Sejumlah penjahit yang memiliki jatah kios di penampungan Pasar Penyembolum Senaken meminta penempatan kios mereka agar tidak terbelakang jika sudah jadi nanti. Hal ini mereka sampaikan ke wakil rakyat.

Wakil ketua DPRD Paser Fadly Imawan didampingi Wakil ketua komisi III DPRD Paser Basri Mansyur yang menemui para penjahat itu, dan membawa langsung pejabat dinas terkait pembangunan Pasar. "Kami menginginkan posisi kios para penjahit berada di tempat yang strategis, tidak terbelakang seperti sebelumnya," kata salah seorang penjahit, Jum'at (22/7/2022).

Wakil ketua komisi III Basri Mansyur menyampaikan aspirasi ini harus dicatat oleh pemerintah daerah. Semua pedagang yang mendapatkan kios tersebut, nantinya memang yang benar-benar pedagang aktif. "Jadi penataan Pasar ini di gedung baru, sekaligus penataan data pedagang. Jangan sampai terjadi seperti dulu, jual beli toko yang menyalahi aturan," kata Basri.

Dari penjelasan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruangan (DPUTR) Paser sebagai pelaksana teknis, nantinya lokasi kios semuanya diarahkan menghadap ke depan jalan. Tidak ada yang menghadap ke belakang. Sehingga ke khawatiran ini tidak perlu dipikirkan para penjahit.

Total ada sekitar 31 penjahit aktif terdaftar di Disperindagkop UKM Paser. Kabid Cipta Karya Asnawi mengatakan pada pembangunan 2022 ini, belum semua pedagang bisa menerima hak kiosnya. Karena kelanjutan pembangunan dilanjutkan di APBD 2023. "Butuh Rp 9 miliar lagi bangunan gedung Pasar ini bisa rampung seluruhnya," kata Asnawi.

Dengan alokasi anggaran Rp 8,7 miliar pada APBD 2022 ini, ada 113  petak yang akan disiapkan. Dari sekitar 300 pedagang yang terdaftar berhak mendapatkan kios. Desain baru Pasar ini lebih modern, saluran air hingga jalan lintasan masuk betul-betul disiapkan. Desain yang dibuat, akan membuat pedagang tidak bisa lagi mencari celah melebarkan kiosnya. Seperti yang terjadi sebelumnya dan berdampak pada keindahan, sampai kerawanan kebakaran.

"Untuk akses masuknya kita buat hanya satu pintu, tapi luas jalannya 11 meter," kata Asnawi, saat presentasi di hadapan bupati pada 20 Mei 2022 lalu. Lokasi yang akan dibangun saat ini diketahui kondisinya masih sangat semrawut, pedagang yang tidak seharusnya berjualan di trotoar, justru dibangunkan oleh oknum lapak.

Asnawi mengatakan seluruh bangunan liat tersebut nantinya akan dibersihkan untuk pembangunan ini. Di bangunan baru nantinya, pemerintah juga tidak akan memperbolehkan pedagang tidur sampai menginap di pasar. Atau sampai menjadi tempat tinggal. Karena seharusnya hanya dari subuh atau pagi sampai sore aktivitas pasar. "Sore hari pasar sudah kosong kembali idealnya, seperti ini lah pasar-pasar modern yang ada di daerah lain," jelas Asnawi. (adv)


TAG

Tinggalkan Komentar