Kaltimkita.com, PENAJAM- Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Jhon Kenedi mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU untuk membebaskan lahan milik masyarakat yang masuk areal wisata Pantai Nipah-Nipah di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.
Sampai saat ini, belum ada wisata yang dikelola secara profesional oleh pemerintah daerah lantaran terkendala lahan, termasuk Pantai Nipah-Nipah.
“Lahan milik masyarakat yang masuk areal wisata Pantai Nipah-Nipah bisa dibicarakan lebih lanjut bagaimana nanti lahan itu dibebaskan oleh pemerintah agar menjadi aset daerah,” kata Jhon Kenedi, Kamis (26/9/2024).
Jhon Kenedi mengapresiasi, Desa Wisata Nipah-Nipah masuk dalam 50 besar wisata terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Itu harus disambut dengan baik dan jangan cepat puas. Karena, Pantai Nipah-Nipah masih memiliki banyak kekurangan yang harus dibenahi kedepan,” tuturnya.
Pemkab PPU dianjurkan mulai mempersiapkan pengembangan sektor pariwisata di Benuo Taka yang nantinya bisa menjadi pusat kunjungan bagi warga Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pariwisata yang harus dikembangkan tidak hanya Pantai Nipah-Nipah, tetapi beberapa wisata lainnya yang ada di PPU harus dibangun dengan memiliki daya tarik bagi pengunjung baik warga Kaltim maupun pendatang yang masuk ke IKN nantinya,” ujarnya.
Jhon Kenedi berharap, pemerintah daerah juga membuka ruang sebesar-besarnya bagi pengusaha untuk mengelola sektor pariwisata. Kemajuan pariwisata daerah akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kalau wisata berkembang dengan baik tentu akan berdampak ke pertumbuhan UMKM di PPU,” terangnya. (Adv)
.jpg)
