KaltimKita.com, TANA PASER - DPRD Paser telah menyetujui rancangan peraturan daerah (Raperda) APBD Paser 2023 melalui rapat paripurna persetujuan pengesahan.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Paser Indra Pardian saat menyampaikan hasil pembahasan DPRD Paser meminta kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini seluruh pengguna anggaran untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengoptimalkan penyerapan anggaran dan realisasi progres fisik pada semester pertama 2023.
Sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sehingga tidak terjadi lagi keterlambatan pelaksanaan kegiatan pada triwulan keempat, yang mana berpotensi terhadap penurunan kualitas pekerjaan, serta kecenderungan penumpukan pencairan anggaran di akhir tahun. Adanya perubahan dan penyesuaian jumlah dana transfer pusat ke daerah.
Indra menegaskan Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk lebih fokus dalam melakukan penyesuaian terhadap belanja daerah, yaitu dengan melaksanakan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan daerah.
"Mohon TAPD melakukan perhitungan yang akurat terhadap pemenuhan belanja wajib (mandatory spending) pada Raperda tentang APBD 2023. Alokasi anggaran pendidikan sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 dan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dialokasikan minimal 20 persen dari APBD," kata Indra, Rabu (9/11/2022).
Sedangkan alokasi anggaran Kesehatan berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan bahwa besar anggaran kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dialokasikan minimal 10 persen APBD di luar gaji. Alokasi anggaran kesehatan minimal 10 persen, sekurang-kurangnya 2/3 dari anggaran diprioritaskan untuk kepentingan pelayanan publik.
DPRD Kabupaten Paser meminta kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan, agar alokasi anggaran perjalanan dinas diberikan secara selektif hanya untuk kepentingan yang sangat urgen dan prioritas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan, dan kesesuaian dengan pencapaian target kinerja Dinas Kesehatan. Bupati Paser Fahmi Fadli memaparkan proyeksi belanja APBD selama 2023.
Fokus utamanya adalah menggerakkan ekonomi masyarakat. Diantaranya peningkatan perekonomian yang mandiri berbasis pertanian. Fahmi menjelaskan ini ditempuh melalui berbagai strategi, diantaranya revitalisasi sektor pertanian untuk pemenuhan kebutuhan pangan berkelanjutan baik untuk penduduk Paser maupun sebagai penyangga IKN, pengembangan industri berbasis sumber daya pertanian, dan pemberdayaan UMKM. (adv)