Kutai Kartanegara, Kaltim - Banyaknya pemuda Indonesia yang sekarang sedang menempuh pendidikan sebagai santri di berbagai penjuru tanah air, maka berbagai kegiatan untuk memperkuat eksistensi santri harus terus dilakukan. Berbagai kebijakan negara perlu mengupayakan pembangunan santri di Indonesia.
Salah satu bentuk dukungan adalah 'Gebyar Sholawat dan Do'a Bersama Untuk Bapak Ganjar Pranowo Presiden 2024' yang diselenggarakan oleh Santri Dukung Ganjar (SDG) Wilayah Kalimantan Timur.
Koordinator SDG Wilayah Kalimantan Timur, Abdul Rahim mengatakan, kegiatan ini merupakan wadah konsolidasi, silaturahmi dan wujud pemberdayaan dari Relawan SDG untuk para santri yang ada di Kalimantan Timur.
"Kegiatan ini merupakan wadah kondolidasi dukungan terhadap Pak Ganjar. Selain itu, sebagai wujud silaturahmi dan bentuk pemberdayaan bagi para santri Kalimantan Timur," ujar Rahim saat ditemui di Majelis Taklim Nurul Huda, Jum'at (23/09/2022).
Sebagai informasi, ada 27.722 pesantren; dengan total 4.176.285 santri yang tersebar di seluruh Indonesia (Pangkalan Data Pendidikan Pondok Pesantren, Kemenag RI). Berdasarkan data tersebut, menurut Rahim, santri memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa di masa depan.
"Di era modern saat ini, kita perlu mendorong santri untuk bisa mandiri. Masa depan pembangunan santri perlu dipersiapkan dengan baik, agar lulusan pesantren bisa terserap di dunia kerja, bahkan menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain," tambah Rahim.
Rahim juga berkomitmen terus bersinergi dan membuat penyesuaian dengan program pesantren maupun santri yang dicanangkan oleh Ganjar Pranowo di Jawa Tengah. Hal ini diperlukan para santri agar mampu mengenali sosok Ganjar Pranowo melalui pendekatan program yang dilakukannya di Jawa Tengah.
"Kita berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan yang mendorong pembinaan terhadap santri dengan pendekatan program yang disesuaikan dengan program Pak Ganjar di Jawa Tengah, salah satunya adalah entrepreneur dan jogo tonggo. Kegiatan ini akan terus berlangsung secara masif di Kabupaten/Kota kepada santri di Kalimantan Timur," tambah Rahim.
Dengan mengintegrasikan kegiatan tersebut ke dalam program relawan, Rahim yakin mamou mengakselerasi santri untuk semakin berkembang.
Selain itu, Rahim optimistis, kegiatan itu direspon positif para kyai dan ulama selama proses konsolidasi berlangsung.
"Respon dari santri positif, kita juga mendapatkan dukungan dari para kyai dan ulama selama konsolidasi di 10 Kabupaten/Kota di Kaltim. Kita yakin bahwa Pak Ganjar ini adalah sosok yang diinginkan para ulama dan santri," tambahnya.
Kegiatan tersebut berhasil menarik sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari Kyai, Ulama, Santri dan Majelis Taklim di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. (*)