KaltimKita.com, BALIKPAPAN - ”Gas air mata dibalas air mata ibu,” tulis salah satu spanduk yang dibentangkan di Halaman Graha KNPI, Senin (3/10/2022) malam. Ya seluruh elemen suporter Indonesia yang berdomisili di Balikpapan bergabung melakukan aksi solidaritas paska kejadian yang mengakibatkan 125 suporter meninggal di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Ikrar dan tuntutan pun dilayangkan paska kejadian besar tersebut. Beberapa poin diutarakan Forum Suporter Balikpapan oleh Endrik Jatmiko.
Dalam tuntutan tersebut berisi, meminta presiden mengusut tuntas kasus Kanjuruhan, meminta PSSI tanggung jawab penuh, menuntut keras atas kekerasan di dalam stadion dan mengutuk penggunaan gas air mata di dalam stadion. ”Ikrar ini ditandatangani semua elemen suporter di Balikpapan dan akan kami bawa ke Polresta Balikpapan. Kami meminta agar mengusut tuntas kasus ini,“ jelas Endrik Jatmiko.
Sementara, Ketua Balistik Awan Setiawan juga meminta untuk mengusut tuntas kejadian di Stadion Kanjuruhan yang membuat 125 korban meninggal.
”Kami meminta untuk diusut tuntas setuntas-tuntasnya. Karena nyawa manusia tidak bisa dibayar dengan uang,” tegas Ade Setiawan.
Pria yang karib disapa Awan ini menambahkan penembakan gas air mata tidak diperbolehkan di dalam tribun (stadion). Hal ini yang justru dilakukan.
”Kami tahu persis, di dalam stadion banyak masyarakat membawa keluarga, termasuk anak dan istri. Makanya sangat disayangkan ada penembakan gas air mata ada di dalam stadion,“ tambahnya.
Senada, Aremania Balikpapan, Juned berharap kasus seperti ini tidak terulang. Ia meminta pihak federasi untuk bertanggung jawab. Mungkin mereka menganggap ini sebuah kecolongan, tapi mereka harus tuntaskan kasus ini dan tanggung jawab penuh.
”Kekerasan didalam stadion tidak dibenarkan. Karena stadion ajang hiburan, termasuk bagi para keluarga,“ harapnya. (and)