Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Universitas Tridharma Balikpapan sejatinya mendukung hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Ya, hal itu diungkapkan oleh Rektor Universitas Tridharma Balikpapan, Rissetridharma Simanjuntak. Menurutnya, kehadiran IKN di Kalimantan sangatlah tepat supaya terjadi pemerataan di segi pertumbuhan dan perkembangan daerah centris Indonesia, yang selama ini barangkali hanya dikenal di Pulau Jawa saja.
Sebagai contoh kecilnya yakni transportasi antar daerah dan provinsi, di mana hampir 30 tahun wilayah Kalimantan tertinggal, sedangkan hasil alam nya begitu melimpah ruah yang dapat menghidupi negara Indonesia.
"Dengan hadirnya IKN membuat terbentuknya pemerintahan di Kaltim akan membuat akses ke wilayah Timur. Kami bersyukur dengan program Pak Jokowi supaya pertumbuhan di wilayah Timur ini merata. Contoh saja sampai sekarang seperti Kalimantan tidak ada lagi suku adatnya yang memakai koteka, tapi kenapa di Papua masih ada, kesenjangan pemerataan tadi yang terjadi karena terfokus di Jakarta saja," kata Rissetridharma Simanjuntak, Selasa (14/2/2023).
Ia menilai, keberadaan IKN mempermudah akses pendidikan dikarenakan adanya pemerintahan yang berpindah ke Kaltim. Dengan begitu, akan memperlancar pihaknya untuk lebih dekat dengan kementrian guna berkolaborasi dan juga memacu SDM daerah untuk giat belajar, apalagi saat ini sudah ada rencana Kampus Merdeka.
"Jadi sebenarnya perguruan tinggi atau pendidikan ini bukan ajang bisnis, bukan persaingan, tapi bagaimana berkolaborasi, saling mengisi karena ilmu itu ada di alam, setelah terbentuk dari alam terbentuklah suatu buku dan tulisan, jadi terbentuknya perguruan tinggi karena keinginan SDM," ulasnya.
Dengan adanya akses terpenuhi, lanjutnya, otomatis SDM di daerah lain akan berdatangan untuk menempuh pendidikan di wilayah IKN. Kendati demikian, Untri ke depannya akan lebih meningkatkan SDM tenaga pengajarnya dari kemahasiswaan. Namun Untri juga harus mengakui bahwa dampak sosial dengan adanya teknologi dan era globalisasi terus terang perekonomian perkampusan agak menurun, oleh karena itu, apa sekarang peran perguruan tinggi terhadap masyarakat diluar beasiswa.
"Untri sudah melakukan itu bertahap apalagi setelah pandemi kemarin kami juga memberi sumbangsih-sumbangsih pada masyarakat untuk melakukan pendidikan-pendidikan positif. Kami ingin masyarakat di daerah Kaltim khususnya Balikpapan yang SDM nya selama ini tidak terlihat akan terlihat dari adanya pertumbuhan IKN," sambungnya.
Ia mengatakan, selama ini hampir beberapa puluh tahun segala aktivitas terfokus di Jakarta saja, dan akses daerah begitu sulit, akan tetapi dengan adanya IKN membuat penyebaran pemerintahan di Kaltim. Oleh karenanya, Untri mendukung 100 persen perpindahan tersebut, karena untuk Jakarta itu adalah fungsinya perekonomian, tapi pemerintahan fokus untuk bekerja di IKN Nusantara.
"Nanti dengan adanya IKN kami akan mengembangkan sayap untuk fasilitas perkuliahan dan fasilitas lahan. Nah, kalau sudah terpenuhi semuanya kami akan menambah prodi-prodi yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat di sini, apalagi di Untri sudah ada 11 prodi salah satunya adalah Fisipol, itu adalah prodi yang tertua yang ada di Kalimantan Timur untuk Universitas swasta di luar Universitas negeri, jadi cuma ada dua di Kaltim ini Fisipol yaitu Universitas Mulawarman dan Universitas Tridharma Balikpapan," akunya.
"Alumni saya di Fisipol juga rata-rata hampir di kelurahan, di kecamatan, apalagi di Kaltim ini khususnya di Balikpapan hampir jadi percontohan sistem pemerintahan kita dari Kelurahan, dari Kecamatan, karena memang kita lakukan sesuai kebutuhan daerah, jadi orang kuliah itu melakukan sesuai kebutuhan daerah," tambahnya.
Selain itu, dengan hadirnya IKN juga memberikan tantangan. Terbentuknya IKN otomatis para pengelola pendidikan akan bermigrasi ke Kaltim khususnya Balikpapan sebagai Kota penyangga dan pintu gerbang. Semoga pemerintah berkomitmen dengan monokultur yang selama ini ada, di mana peraturan yang baru tidak bisa lagi membuka perguruan tinggi. Apalagi pemerintah juga paham, karena dengan kampus yang ada saja sudah membuat kewalahan, bagaimana untuk menambah lagi.
"Dengan adanya IKN otomatis para pengelola pendidikan juga akan merasa bangga karena yang di luar daerah akan berdatangan kemari, untuk mencari pekerjaan dan membuka wirausaha. Otomatis keuntungannya ke depan nanti mahasiswa kita akan bertambah," tuturnya.
Ia berharap, dengan hadirnya IKN dunia pendidikan lebih difokuskan ke wilayah Timur, sehingga terjadi pemerataan pendidikan. Diketahui, untuk di Kalimantan masih kekurangan Profesor dan Doktor karena kebanyakan adanya di Jakarta. Dengan hadirnya IKN, Pihaknya mengharapkan akan berdatangan migrasi ke Kota Balikpapan dan bisa menopang perguruan tinggi yang ada di Kaltim.
"Mudah-mudahan IKN bisa berlanjut walaupun akan terjadi pergantian Presiden. Semoga Presiden selanjutnya bisa melanjutkan IKN ini terbentuk, 2024 target yang harus dipenuhi oleh pemerintah sesuai dengan jadwal yang diinginkan," tutupnya. (*/lex)