Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan genap berusia 49 tahun, Senin (10/1/2022) hari ini. Ini sekaligus menjadi pembuktian eksistensi partai berlambang banteng moncong putih itu di Indonesia.
Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim, Irjen Pol (Purn) Drs H Safaruddin berharap, di usianya yang ke-49, PDI Perjuangan dapat terus berbakti untuk rakyat, bangsa dan negara. Serta berkontribusi besar dalam menyukseskan pembangunan, khususnya di Kaltim.
"Saya atas nama pribadi, pengurus, kader, dan simpatisan DPD Perjuangan Kaltim mengucapkan selamat ulang tahun ke-49 untuk PDI Perjuangan. Bangunlah jiwa dan badannya untuk Indonesia raya," kata anggota DPR RI Dapil Kaltim itu.
Kapolda Kaltim 2015-2018 itu mengingatkan kepada seluruh kader PDI Perjuangan Kaltim untuk selalu dekat dengan rakyat. Karena partainya memiliki komitmen tinggi untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
"Seluruh pengurus dan anggota dewan harus dekat dengan rakyat, terjun langsung ke masyarakat untuk mendengarkan, berbakti, dan menyerap aspirasi. Ini merupakan komitmen PDI Perjuangan dalam megabdi untuk daerah," tegas anggota Komisi III DPR RI yang membidangi persoalan hukum, keamanan, dan hak asasi manusia itu.
Menyambut kontestasi politik bertajuk pemilu 2024, lanjut Safaruddin, DPD PDI Perjuangan Kaltim menargetkan kemenangan mutlak di setiap daerah. Mulai dari pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilihan anggota legislatif di semua tingkatan, hingga pemilihan presiden (pilpres).
"Untuk mewujudkan itu semua, harus diawali dengan kerja-kerja nyata. Tentu harapannya agar PDI Perjuangan mendapat kepercayaan penuh dari rakyat. Hal ini juga dibuktikan dengan berbagai hasil survei yang menyebut bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang paling dicintai rakyat," katanya.
Salah satu kerja nyata PDI Perjuangan adalah komitmen menjaga lingkungan serta mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan. Itu semua menjadi program utama partai.
"Isu lingkungan mendapat atensi dari PDI Perjuangan. Kita kian intens menggaungkan politik hijau untuk mendorong perlindungan terhadap lingkungan. Pun demikian juga mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan. Tantangannya ada pada implementasi di tataran kebijakan," tutupnya. (*/bie)