Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Komisi II DPRD Kota Balikpapan melakukan Inpeksi Dadakan (Sidak) pagi tadi, Senin (1/8/2022), terkait dengan kondisi Unsur Pelaksana Teknis (UPT) pasar-pasar yang dikelola Dinas Perdangan (Disdag) Balikpapan. Juga, kondisi Rumah Potong Hewan (RPH) terpadu, sekaligus mengunjungi UMKM UPT tahu tempe.
Sidak yang diinisiasi Komisi II DPRD Balikpapan yang dilengkapi personilnya Suwanto, Taufik Qul Rahmat, Kapten Muhammad Hatta, H. Danang, Amin Hidayat, dan Pantun Gultom. Sekaligus mengajak dinas terkait, diantaranya Dinas Perdagangan (Disdag), Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP), serta Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DPPP) Kota Balikpapan.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Suwanto yang memimpin jalannya sidak mengatakan, pihaknya berharap dinas terkait dapat berkreatifitas di dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada di era dalam menyambut Ibu Kota Negara (IKN).
Lantaran, ada catatan penting usai melihat kondisi Rumah Potong Hewan (RPH), apalagi tempat tersebut menghasilkan retribusi daerah.
"Sangat miris tadi kami melihat keadaan RPH yang kondisinya sangat membutuhkan perbaikan dan pengadaan. Karena ada retribusi yang didapat dari RPH tersebut, maka Ini sangat perlu ditindaklanjuti untuk diadakan perbaikan pengupradetan," kata Suwanto saat diwawancara media usai sidak.
Kendati begitu, perihal pengupgradetan RPH tersebut pihaknya akan mengupayakan usulkan pada anggaran tahun 2023.
"Ya Kisaran hingga Rp 2 Miliar untuk biaya perbaikan RPH itu," akunya.
Kemudian, pihaknya juga menyoroti limbah rumah produksi tahu tempe di Kelurahan Kariangan, Balikpapan Barat, dimana sejatinya limbah tersebut bisa berpeluang menjadi pupuk, pakan ternak dan sebagainya.
"Tentunya terlebih dahulu mengecek unsur yang terkandung dalam limbah tersebut, agar bisa disesuaikan kecocokan nya untuk digunakan sebagai pupuk tanaman kah atau pangan hewan," jelasnya.
"Kami harapkan sebagai pihak pengelola limbah itu mampu membuat satu kajian yang nantinya dapat bermanfaat bagi perkebunan atau peternakan," tambahnya.
Dia menambahkan, peran Pemerintah Kota Balikpapan dalam hal ini dinas terkait, harus sigap melihat segala peluang. Sebagai penyanggah IKN, masyarakat berpotensi semakin bertambah, oleh karena itu, penting memanfaatkan limbah tersebut sebagai pupuk tanaman atau pangan ternak. Demi kelangsungan hidup selanjutnya.
"Salah satunya potensi yang harus digali ialah memanfaatan limbah tahu tempe menjadi pupuk atau pangan. Itu yang harus segera disiapkan, agar hasilnya dapat dikonsumsi masyarakat secara luas," pungkasnya. (lex)