KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Seperti halnya pariwisata skala nasional, Kota Balikpapan juga mulai bergeliat dalam menyambut wisatawan di kala dan paska pandemi. Mempersiapkan serta mendukung hal tersebut, Hetifah Sjaifudian legislator wakil Kalimantan Timur DPR RI bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melaksanakan bimbingan teknis bertajuk “Pengenalan dan Promosi Wista Minat Khusus dengan Penerapan Protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability)” di Grand Jatra Balikpapan (19/10).
Hadir dalam acara tersebut diantaranya Hetifah Sjaifudian Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Rizal Effendi Walikota Balikpapan, Rizki Handayani Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events), dan Dortje Marpaung Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Balikpapan. Acara ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat dan diikuti oleh sebanyak 46 peserta pelaku pariwisata yang telah melalui rapid test sebelum acara berlangsung.
Mengawali sambutannya, Rizal Effendi menekankan pentingnya anak muda untuk turut mempromosikan wisata Balikpapan. “Generasi milenial yang memiliki banyak informasi dan referensi saya harap dapat ikut mengangkat pariwisata di Balikpapan, utamanya wisata minat khusus,”paparnya.
Menyetujui hal tersebut, Rizki Handayani menyatakan pentingnya penggunaan platform digital untuk mempromosikan kesiapan pariwisata Indonesia. “Tren nomor satu yang muncul di industri pariwisata adalah pariwisata digital. Kalau ada produk tapi tidak di promosikan digital, maka siap-siap ketinggalan,”ucapnya.
_1.jpg)
Hetifah Sjaifudian juga menekankan pentingnya materi CHSE dalam promosi wisata. “Dubai dan negara-negara lain membuktikan bahwa CHSE penting untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan. Saat ini kecenderungan wisatawan adalah mencari destinasi wisata yang aman dan bersih untuk menghindari tertular COVID-19,” ungkap perempuan yang menjabat Ketua Panitia Kerja Pemulihan Pariwisata DPR RI.
Terakhir, Hetifah menutup pentingnya pelaku wisata untuk mulai bersiap menampilkan protokol kesehatan dalam promosinya. “Teman-teman harus dapat memastikan bahwa destinasi wisata masing-masing dapat melaksanakan CHSE atau protokol kesehatan dengan baik dan menjadikan hal tersebut sebagai salah satu materi promosi. Karena itu yang menjadi pertimbangan penting para wisatawan,” pungkasnya. (adv/tim)
.jpg)
