KaltimKita.com, KUTAI TIMUR – Setelah melihat perkembangan, berdasarkan hasil rapat evaluasi PPKM yang intens dikoordinasikan sebanyak 16 kali, untuk itu Wakil Bupati Kutai Timur Drs H Kasmidi Bulang, ST.,MM menegaskan aktivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas akan kembali berjalan terhitung pada 20 September 2021 mendatang.
Ada beberapa catatan yang diberikan oleh Wabup Kutim Kasmidi Bulang dalam mengantisipasi terpaparnya covid – 19 di saat berlangsungnya PTM diharapkan baik tenaga pengaja telah melaksanakan suntik vaksin dikisaran 50 persen hingga 70 persen.
“Aktivitas belajar mengajar pada masing – masing ruangan kelas melalui PTM maksimal dilakukan dengan durasi waktu selama 2 jam dan itupun hanya terlaksana dua kali dalam sepekan,” beber Wabup Kasmidi Bulang.
Wabup Kutim Kasmidi Bulang ingatkan wajib prokes ke semua sekolah
Selain pembatasan waktu dan jadwal pertemuan hari, Wabup Kasmidi Bulang menekankan wajib mengikuti aturan protokol kesehatan (prokes), artinya di setiap sekolahan tersedia sarana wastafel yang dilengkapi dengan hand sanitezer, rutin penyemprotan cairan desinfektan di kelas maupun ruangan lainnya yang terdapat pada bangunan sekolah.
”Terapkan 5 M yaitu sebelum masuk ruang kelas guru dan murid mengenakan masker masuk ruang kelas biasakan mencuci tangan di wastafel yang tersedia hands sanitezer atau sabun cuci higienies sejenisnya, tetap mejaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas tidak wara – wiri berkumpul,” beber Wabup Kutim.
Dengan aktifnya kembali suasana aktivitas belajar mengajar PTM, tentulah menjadi harapan segenap orang tua.
Bangunan sekolahpun kembali berpenghuni, tak tampak seperti gedung kosong lagi yang pada pembangunanya menggunakan alokasi anggaran daerah maupun sumber pendanaan lainnya apabila sekolahan itu swasta.
Statment yang diutarakan Wabup Kutim Kasmidi Bulang berdasarkan kebijakan bersama Bupatinya Ardiansyah dengan membuka kembali sarana pendidikan sekolah tak sedikit para orang tua merespon positif, akan tetapi banyak juga orang tua siswa meminta kepada pemerintah daerah proses belajar mengajar ke depannya dapat lebih dimaksimalkan lagi.(aji/rin/and)