Tulis & Tekan Enter
images

Sabeum Gus Dek (tengah) usai mengikuti Pelatihan Pelatih Nasional di Jakarta tahun 2018. Istimewa

Kadek Heni Raih Perak SEA Games Kamboja, Kinerja PBTI Disorot Pelatih Kandung Sang Atlet

Kaltimkita.com, BADUNG – Taekwondoin Bali, Ni Kadek Heni Prikasih Taekwondoin telah menyumbang medali perak Sea Games XXXII 2023 Kamboja. Di laga final, Kadek Heni yang turun di kelas U-46kg Putri menyerah dari taekwondoin Thailand, Julanan Khantikulanon.

Prestasi Kadek Heni kali ini tentunya tidak dapat terlepas dari peranan seorang pelatih yang mendampinginya mulai dari sabuk putih sampai masuk Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). 

Adalah I Gst Agung Made Pranata Astawa, S.Pd yang biasa disapa Sabeum Gus Dek yang mengaku sedih campur bangga atas sumbangsih Kadek Heni yang tak lain adalah anak asuhnya sejak sabuk putih.

Selaku pelatih ‘kandung’ sang atlit, Sabeum Gus Dek tentu bangga. Maklum saja karena dirinya merupakan satu-satunya pelatih dari Bali yang mengantarkan Kadek Heni sampai di Pelatnas sekitar 5-6 tahun yang lalu. Namun dirinya juga merasa kecewa, pasalnya target emas dari PBTI tidak dapat dipenuhinya. 

Namun pemegang sabuk hitam DAN II Kukkiwon ini lebih menyoroti kinerja Penguru Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) yang dinilainya lebih buruk dari kepengurusan sebelumnya sehingga Sea Games Kamboja tidak bisa penuhi target. 

Sabeum Gusdek membandingkan kepengurusan sebelumnya dan kepengurusan sekarang ini. Dalam kepengurusan sebelumnya setidaknya ada 2 emas setiap kali SEA Games, dan ada 1 emas saat ASIAN Games. 

‘Lah ini kok ada 3 SEA Games hanya dengan 1 emas. Lagian SEA Games kali ini tanpa kuota.’ terangnya.

Maka jika dilihat dari data sederhana seperti ini, sudah bisa dilihat perbedaannya. Dan sekarang, TI berada di bawah Malaysia yang mana kwalitasnya seharusnya dibawah Indonesia.  

Ditanya soal peluang Heni Prikasih di Olimpiade, Gusdek justru tertawa dan beritanya karena Pra Olimpiade saja Indonesia tidak ambil bagian.

 “Lalu siapa yang mau memberikan kesempatan bermain di Olimpiade?,” terangnya.

Dari informasi yang didapat, Indonesia tidak ambil bagian di Pra Olimpiade karena tidak mendaftarkan diri. Padahal atlet dari negara lain sudah mendaftar. 

“Jadi silakan dinilai sendiri tentang kinerja PBTI. Namun saya sangat yakin Heni bisa ke jenjang lebih tinggi. Kalau secara organisasi lebih baik dari sebelumnya,” tutupnya. (bie)


TAG

Tinggalkan Komentar